Daerah

Ijazah Menemukan Jawaban Istikharah Lewat Ayat Qur’an

Sabtu, 29 Mei 2021 | 01:00 WIB

Ijazah Menemukan Jawaban Istikharah Lewat Ayat Qur’an

Ayat QS. Al-An'am Ayat 59 bisa dijadikan washilah untuk menemukan tanda-tanda atau alamat dari hasil istikharah yang kita lakukan

Pringsewu, NU Online
Dalam kehidupan di dunia, setiap orang pernah mengalami kebimbangan dalam menentukan keputusan mana yang terbaik antara pilihan-pilihan yang ada. Menghadapi hal ini, Islam telah memberi panduan atau cara untuk memantapkan pilihan dengan kesunahan melakukan shalat istikharah. Ini adalah satu ikhtiar yang bisa dilakukan seseorang agar Allah mengarahkannya untuk memilih yang terbaik.


Untuk lebih memantapkan pilihan dan menemukan jawaban dari shalat istikharah yang telah dilakukan ini, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu Lampung KH Sujadi memberikan ijazah dengan mengamalkan QS. Al-An'am Ayat 59. Redaksi ayat tersebut adalah:


وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ


Artinya: Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

 

Ayat ini bisa dijadikan washilah untuk menemukan tanda-tanda atau alamat dari hasil istikharah yang kita lakukan dengan cara sebagai berikut:
1.    Baca surat Al-Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW, Nabi Khidir, dan Shahibul Ijazah
2.    Baca 7 kali QS. Al-An'am Ayat 59
3.    Kemudian bukalah mushaf Al-Qur’an secara acak satu kali
4.    Dari halaman tersebut, bukalah kembali 7 halaman Al-Qur’an ke depan
5.    Setelah menemukan halaman ketujuh, bacalah baris ketujuh dari halaman tersebut.


Insyaallah pada baris ketujuh ini akan ditemukan jawaban dari istikharah yang kita lakukan. Dan jika ingin menguatkan kembali, kita bisa melakukan shalat istikharah kembali dan mengamalkan ijazah ini kembali.


“Bisa jadi kita bakal menemukan ayat yang akan menguatkan ayat sebelumnya. Ketika jawabannya tidak maka akan lebih tidak lagi. Ketika iya maka akan lebih mengiyakan lagi,” jelas Alumni Pesantren Al-Asy’ariyah Kalibeber, Wonosobo Jawa Tengah ini dalam kajian tafsir Al-Qur'an yang diasuhnya, Sabtu (29/5).


Namun ia mengingatkan bahwa langkah menemukan jawaban istikharah dari ijazah ini dan ayat apapun yang ditemukan nantinya, semua harus dikembalikan pada Allah SWT. Allah lah yang berhak untuk menentukan takdir baik dan buruk pada manusia.


Ayat ini menurutnya juga penting untuk dihafalkan karena seseorang yang hafal ayat ini, dengan izin Allah akan diberi alamat atau tanda-tanda apa yang akan terjadi. Tanda-tanda yang ditunjukkan ini terkadang tidak disadari ataupun disadari oleh orang tersebut. Dengan hal ini juga akan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT dan menyadari bahwa ada yang lebih berkuasa dari segalanya yakni Allah SWT.


Ayat ini juga mampu menjadikan seseorang menjadi pembuka pintu-pintu kebaikan dan penutup pintu-pintu kejelekan. Hal ini tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Anas bin Malik:


قال رسول الله صلَّى الله عليه وسلَّم: إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ، وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللهُ مَفَاتِيحَ الخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ.


Artinya: “Sesungguhnya ada di antara manusia yang merupakan para pembuka pintu-pintu kebaikan dan penutup pintu-pintu kejelekan dan sungguh ada pula di antara manusia yang merupakan para pembuka pintu-pintu kejelekan dan penutup pintu-pintu kebaikan. Maka, berbahagialah bagi orang yang Allah jadikan sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan melalui tangannya dan celakalah bagi orang yang Allah jadikan sebagai pembuka pintu-pintu kejelekan melalui tangannya.”


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan