Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Subang, Ust Sobur Fakhruroji atau lebih dikenal dengan sebutan Abah Jampang Muda tutup usia di rumah duka, Desa Timbangrawa, Kecamatan Cikaum, Subang, Jawa Barat, Senin (15/3). (Foto: Dok. Pribadi Abah Jampang)
Muhammad Aiz Luthfi
Kontributor
Subang, NU Online
Kabar duka datang menyelimuti warga NU Kabupaten Subang. Pasalnya, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Subang, Ust Sobur Fakhruroji atau lebih dikenal dengan sebutan Abah Jampang Muda tutup usia di rumah duka, Desa Timbangrawa, Kecamatan Cikaum, Subang, Jawa Barat, Senin (15/3).
Sekretaris PCNU Subang, Kiai Anis Hisyam Karim yang turut hadir di rumah duka mengatakan bahwa sebelumnya Abah Jampang sudah mengidap beberapa penyakit seperti maag, kolesterol dan jantung. Sejak beberapa pekan terakhir kesehatannya menurun drastis sehingga ia lebih banyak beraktivitas dan istirahat di rumah.
"Ketika sehat, Abah Jampang sangat rajin silaturahim kepada rekan, kerabat dan sahabatnya terlebih kepada para pengurus NU Subang. Hampir semua tempat para pengurus sudah pernah ia singgahi,"ungkapnya.
Diceritakan Anis, beberapa hari terakhir kesehatan Abah Jampang mulai membaik. Karena merasa sudah sehat ia mulai kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Pada Jumat (12/3) kemarin, kata Anis, Abah Jampang ikut kegiatan dzikir tarekat yang diprakarsai oleh MWCNU Dawuan dan dibaiat di sana. Kemudian pada Sabtu (13/3), dia silaturahim dan menginap di rumah Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Subang. Pada Ahad (14/3), kesehatannya kembali menurun hingga kemudian menghembuskan nafas terakhir pada Senin (15/3).
"Keluarga Besar PCNU Subang tentunya sangat kehilangan Abah Jampang, sosok dai yang selalu semangat berdakwah menyampaikan ajaran Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyah kepada masyarakat, baik di pesantren, majelis taklim maupun dari panggung ke panggung,"paparnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Subang, Kiai Ridwan Farid mengatakan bahwa Abah Jampang wafat di usia yang terhitung masih muda, 41 tahun dan meninggalkan dua orang anak dan satu istri.
"Ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa wafat itu bukan berdasarkan nomor urut tetapi berdasarkan nomor panggilan," imbuh pria yang biasa dipanggil Ki Bentar itu.
Para pengurus PCNU Subang, lembaga dan banom serta para sahabat Abah Jampang dari luar daerah terlihat hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kontributor: Aiz Luthfi
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua