IPNU-IPPNU di Jember Terjun ke Desa Terpencil Atasi Kesulitan Belajar Daring
Selasa, 11 Agustus 2020 | 14:30 WIB
Suasana bimbingan belajar yang dilakukan oleh PAC IPNU-IPPNU Jelbuk, Jember, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Untuk menghindari penyebaran virus Corona, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara Daring (dalam jaringan), bahkan sudah cukup lama berlangsung. Namun bukan berarti tanpa kendala. Sejumlah persoalan mencuat mengiringi diberlakukannya KBM secara Daring. Di antaranya adalah tidak semua murid paham ‘bermain’ daring dan kepekaan sinyal juga menjadi kendala tersendiri, terutama di daerah terpencil.
“Jangan lupa juga bahwa biaya paketan internet kerap menjadi keluhan wali murid,” ujar Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jelbuk, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Haris di Jelbuk, Selasa (11/8).
Karena itu, untuk membantu mengatasi kendala tersebut, PAC IPNU Jelbuk turun langsung ke masyarakat. Setelah melakukan penelitian, diketahui bahwa Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk cukup membutuhkan bimbingan dalam rangka membantu kelancaran tugas-tugas sekolah anak-anak mereka. Ini bisa dimaklumi lantaran desa tersebut cukup terpencil, terletak di kaki gunung Argopuro.
“Desa tersebut memang cukup terpencil. Di beberapa dusun, jalannya sulit dilalui, sinyal juga susah,” tambahnya.
Kegiatan sosial yang diberi titel 'IPNU-IPPNU Educare' tersebut menggandeng Karang Taruna desa setempat dengan agenda utama bimbingan belajar (Bimbel). Bimbel dilakukan setiap hari Sabtu, Ahad, dan Selasa dengan menghadirkan pengurus dan kader IPNU-IPPNU sebagai tutornya. Adapun lokasi Bimbel-nya adalah Balai Desa Panduman (Sabtu), Dusun Sumbercandik (Ahad), dan Dusun Krajan 2 (SelasDa). Total pesertanya mencapai 50 orang.
“Kami bangga bisa membantu mereka. Ternyata anak-anak di lingkungan itu minat belajarnya juga tinggi, tapi kendalanya banyak,” jelasnya.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Jember, Muhammad Ardi Wiranata menyampaikan apresiasi atas semangat PAC IPNU-IPPNU Jelbuk. Menurutnya, kader-kader muda NU di Jelbuk telah menunjukkan kepeduliannya dalam berkontribusi mengatasi persoalan yang ada.
Dikatakan Ardi, kader NU harus peka terhadap problema sosial sekecil apapun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. “IPNU-IPPNU adalah pelajar NU dan harus peka terhadap lingkungan, tetangga, dan sebagainya,” jelasnya.
Ardi berharap agar kerja-kerja sosial dan pendampingan bagi warga tak boleh dilewatkan dari agenda IPNU-IPPNU Jelbuk. Sebab, selain hal tersebut memang dibutuhkan masyarakat, di sisi lain juga merupakan tugas kader NU.
“Intinya IPNU-IPPNU harus banyak memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz
.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua