Solo, NU Online
Sebelum agama Islam masuk ke Nusantara, para penduduknya telah terlebih dahulu memiliki seperangkat nilai dan tradisi. Beberapa tradisi ini kemudian justru menjadi pintu masuk bagi para pendakwah untuk mengajak masyarakat memeluk agama Islam.
<>
Mereka mengemas sedemikian rupa tradisi yang ada seperti acara sekaten, sehingga mengandung ajaran Islam. Kemudian di era Walisongo juga dikenalkan wayang, gamelan, dan kesenian lainnya sebagai media dakwah.
“Maka dari itu, Islam masuk bukan dengan meniadakan tradisi setempat, tapi memodifikasinya supaya Islami,” terang Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, pada pengajian pengajian Menuju Taqwa Allah (Metal) di Gapura Masjid Agung Surakarta, Kamis (25/9) malam.
Dengan pendekatan semacam ini, banyak penduduk yang kemudian berkenan secara rela memeluk Islam. “Dakwah lewat kultural, lebih masuk dibanding dakwah lewat struktural. Makanya Walisongo berdakwah lewat budaya, dan hasilnya sukses besar,” kata Habib Muhammad.
Selain mendengarkan taushiyah Habib Muhammad, dalam kesempatan tersebut jamaah juga mengikuti ceramah KH Abdul Aziz dari Temanggung. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua