Bondowoso, NU Online
Prestasi membanggakan diukir Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMK NU) Tenggarang, Bondowoso, Jawa Timur. Daris Wibisono Setiawan (38) berhasil meraih juara pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional untuk katagori Ma'arif dua. Kegiatan diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Jawa Tengah yang dilaksanakan Kamis (12/12) di Semarang.
Gus Daris panggilan akrabnya yang merupakan satu-satunya wakil dari LP Ma'arif NU Jawa Timur mendapatkan juara dua dengan karya tulis setebal 20 halaman berjudul ‘Integrasi 9 Nilai Utama Gus Dur dalam Pembelajaran Karakter di SMK NU Tenggarang’. Dan karyanya ini berhasil mencuri perhatian tiga dewan juri yang terdiri dari R Andi Irawan (Ketua LP Ma’arif NU Jateng), Hamidulloh Ibda (penulis buku nasional) dan Junaidi Abdul Munif.
Pelaksanaan lomba hanya diikuti oleh enam finalis dari masing-masing kategori dengan telah menyingkiran ratusan naskah yang masuk dan diseleksi secara ketat.
Lomba ini memang dibagi menjadi beberapa tingkatan. Hal tersebut menyesuaikan dengan kategori yang sejak awal ditentukan panitia.
Kategori Ma’arif 1 adalah lomba untuk pelajar SMK/SMA/MA, sedangkan kategori Ma’arif NU 2 untuk guru dan kepala SMK/SMA/MA. Kategori Ma’arif 3 untuk mahasiswa jenjang S1 hingga S3 di bawah Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama atau LPTNU se-Indonesia.
“Sedangkan kategor Ma’arif 4 untuk mahasiswa jenjang S1 hingga S3, dosen, dan masyarakat umum di luar NU," kata Gus Daris kepada NU Online, Jumat (13/12).
Alumnus Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama atau PKPNU angkatan 9 di Bondowoso ini menjelaskan bahwa presentasi dilakukan oleh masing-masing finalis di depan ketiga juri dilaksanakan secara ketat. Setiap peserta hanya diberi waktu 10 menit untuk presentasi, waktu selanjutnya diserahkan kepada dewan juri untuk bertanya dan memberi masukan.
Dirinya merasa senang lantaran makalah yang dibuat akhirnya mendapat juara. Yang lebih membuat bangga karena yang ditulis adalah sosok dan ide KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dan pada bulan ini juga dikenal dengan bulan Gus Dur.
“Alhamdulilah, saya bahagia bisa mengukir prestasi dengan makalah teladan 9 nilai utama Gus Dur untuk pembentukan karakter. Saya merasa ini benar-benar berkah dari Gus Dur,” ujar Gus Daris.
Dirinya menyampaikan bahwa prestasi yang diraihnya sebagai anugerah terindah. Namun demikian, raihan yang ada didedikasikan untuk LP Ma’arif NU Bondowoso.
“Karena telah memberikan support maksimal dari awal hingga kini,”kata kepala sekolah yang dikenal konsisten menyelenggarakan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang beruntung secara ekonomi di Bondowoso ini.
Gus Daris mengemukakan bahwa karya tulisnya bisa menjadi salah satu pendukung bagi penguatan karakter.
“Terutama penguatan pendidikan karakter di sekolah dalam rangka menyiapkan generasi emas masa depan bagi Indonesia,” pungkasnya.
Kontributor: Ade Nurwayuhdi
Editor: Ibnu Nawawi