Bondowoso, NU Online
Tersebarnya wabah virus corona hingga ke Tanah Air hendaknya dapat disikapi dengan bijak. Pada saat yang sama harus terus meningkatkan kewaspadaan dengan berperilaku baik dan menjaga pola hidup sehat, serta pasrah terhadap ketentuan yang digariskan.
Penegasan tersebut disampaikan KH Abdul Qodir Syam selaku Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso Jawa Timur saat dikonfirmasi media ini terkait Covid-19 yang semakin lama menjadi perbincangan.
“Kita saat ini sedang diuji oleh Allah dengan adanya musibah yakni penyakit yang mudah menular yakni virus corona,” katanya, Selasa (17/3) malam.
Terkait apa yang harus dilakukan, dirinya mengajak warga khususnya Nahdliyin atau warga NU untuk tenang dan menjadikan hal ini sebagai pelecut untuk semakin dekat kepada Allah SWT.
"Setidak masyarakat tenang dan kembali kepada ajaran Islam," kata KH Abdul Qodir Syam.
Peringatan ini disampaikannya dalam tausiah pada acara haul muassis dan penjuang jamiyah NU Bondowoso dalam rangka Harlah ke-97 NU di mushala PCNU Kabupaten Bondowoso.
“Saat ini pemerintah mengeluarkan imbauan untuk meliburkan sekolah dan sebagainya dan itu merupakan upaya dari pemerintah dan kita harus menaatinya,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan di samping sejumlah ikhtiar lahir yang bisa dilakukan, ada juga sejumlah hal yang bisa diperbuat agar bisa mengurangi risiko bagi tertularnya virus dimaksud.
"Di NU banyak kegiatan atau amalan yang sebenarnya bisa menjadi cara dalam menambahkan imunitas terhadap gangguan seperti virus dan sejenisnya,” ucapnya.
Di luar itu semua, yang juga sangat mendesak adalah masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan bisa melaksanakan kegiatan agama dengan baik sekaligus sebagai proteksi dari segala macam ancaman.
“Setidaknya masyarakat agar tenang dan melaksanakan secara baik terhadap ajaran agama yang telah menjadi ketentuan,” pesannya.
Dijelaskan pula bahwa hadirnya aneka bencana dan penyakit juga tidak dapat dipisahkan dari perilaku manusia sendiri. Karena itu yang harus dilakukan adalah dengan beristighfar atau memohon ampun.
"Jadi, saat orang banyak melakukan tindakan fasik dan kemungkaran, maka Allah akan menurukan penyakit," katanya kepada jamaah yang hadir.
Kegiatan ini sekaligus sebagai doa bersama untuk keselamatan bangsa yang diisi dengan pembacaan shalawat nariyah, yasin dan tahlil bersama dengan sejumlah jamaah.
Kontributor: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi