Surabaya, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar menegaskan bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus memiliki program kerja yang bisa dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat.
"Jangan hanya bikin program yang cuma menguntungkan kelompoknya saja, akan tetapi harus bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat," tandasnya.
Hal ini disampaikan saat mengisi kegiatan dialog interaktif dengan tema Strategi PMII dalam Menyongsong Kejayaan Indonesia yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Surabaya bersamaan acara pelantikan PC PMII Kota Surabaya masa khidmah 2019-2020.
Dikatakan, PMII dalam mengawal program kerjanya harus didukung oleh pengurus yang tidak memiliki cacat moral, harus pintar, dan harus jelas NUnya.
"Sebagai garda NU di kampus, anggota PMII apalagi pengurusnya, NUnya harus jelas, jangan abu-abu dan ticak cacat moral," tegas Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Malang ini.
PMII sebagai organisasi pergerakan, lanjutnya, jangan sampai kalah dengan organisasi ekstra kampus lainnya seperti HMI, KAMMI, dan organisasi lainnya yang berseberangan dengan Nahdlatul Ulama.
"PMII Harus tegas kelaminnya, perjuangkan bahwa PMII adalah NU yang berada di kalangan anak muda kampus dengan program yang bisa dirasakan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat secara umum," pinta Kiai Marzuki.
Dalam kesempatan itu, Kiai Marzuki juga mengingatkan kepada PMII bahwa PMII dilahirkan oleh NU, meski independen, maka dalam perjuangannya harus terus berikhtiar demi kejayaan NU. Jangan sampai anggota dan pengurus PMII memperalat organisasi PMII dan NU untuk kepentingan pribadi. Harus lillahi taala dalam berjuang.
Oleh karena itu Kiai Marzuki meminta PMII harus semangat melakukan kaderisasi, semua kampus di surabaya harus segera dibentuk komisariat. Juga Fakultas yg belum berdiri rayonnya harus segera dibentuk.
"Pengurus yang baru saja dilantik harus punya target pada periode kepengurusannya semua kampus di Surabaya sudah terbentuk komisariat dan rayon," tandasnya.
Dalam paparannya, Kiai Marzuki juga menyinggung tentang penting berkolaborasi dan berkoordinasi dengan organ-organ NU lainnya seperti IPNU-IPPNU, Ansor, Pagar Nusa, dan sebagainya agar tidak saling berbenturan.
Dalam kegiatan yang dilangsungkan pada Senin (26/8) di gedung Balai Pemuda Kota Surabaya ini, Ketua PWNU Jatim ini berpesan bahwa PMII harus bisa berperan di mana saja, mengisi pos-pos strategis pemerintahan dan mengisi struktural NU.
"PMII harus bisa memanfaatkan dan mengisi pos-pos strategis pemerintahan dan struktural NU," pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Muiz