Sumenep, NU Online
Nahdlatul Ulama memiliki peran penting dan kontribusi besar terhadap Indonesia. Dengan luasnya jaringan pesantren yang dimiliki, NU menjadi benteng negeri ini, khususnya dari dekadensi moral.<>
"Andai tak ada pesantren dan Nahdlatul Ulama, Indonesia rusak," papar KH. Abdullah Sattar saat memberikan ceramah pada Haflatul Imtihan Yayasan Nurul Huda, Ging-Ging, Bluto, Sumenep, Rabu (29/7) kemarin.
Sementara kekuatan NU, menurut dai asal Lumajang itu, ada di Jawa Timur. Sunan tertua ada di Jawa Timur, yaitu Sunan Ampel.
"Jawa Timur bergolak, Indonesia akan bergolak. Tapi luar Jawa Timur bergolak seperti di Papua beberapa hari lalu, Jawa Timur tetap adem ayem (damai)," paparnya.
Ia juga mencontohkan, di Banten banyak kiai, tapi tak sesakral ulama di Jawa Timur. "Jawa Timur menjadi rujukan ulama Indonesia," tuturnya.
Sedangkan kekuatan NU di Jawa Timur ada di Madura. Bahkan, proklamator dan presiden pertama RI Soekarno, juga pernah belajar ke Madura.
"Bung Karno pernah nyantri ke K. Khalil (Bangkalan). K. Khalil pencetak NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), ungkapnya.
Bahkan, menurut penuturan cucu K. Khalil kepada dirinya, keris Bung Karno yang konon katanya tak mampu diangkat ribuan orang Belanda adalah pemberian K. Khalil Bangkalan. (M. Kamil Akhyari/Anam)
Foto: KH. Abdullah Sattar memberikan ceramah pada Haflatul Imtihan Yayasan Nurul Huda, Ging-Ging, Bluto, Sumenep, Rabu (29/7).
Terpopuler
1
Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkan dan Bahagia Menyambut Ramadhan
2
Melihat Lebih Dalam Kriteria Hilal NU dan Muhammadiyah
3
Didampingi SBY-Jokowi, Presiden Prabowo Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
4
Pemantauan Hilal Awal Ramadhan 1446 Digelar di 125 Titik, Jawa Timur Terbanyak
5
LAZISNU dan POROZ Kirim Bantuan Rp6,45 Miliar untuk Kebutuhan Ramadhan Rakyat Palestina
6
Aksi Indonesia Gelap, Upaya Edukasi Kritis terhadap Kondisi Sosial, Politik, dan Demokrasi
Terkini
Lihat Semua