Surabaya, NU Online
Hantaman virus Corona yang hampir melumpuhkan seluruh aspek kehidupan, tetap menyisakan harapan. Warga memang demikian terganggu dengan Covid-19, namun pada saat yang sama juga harus ada usaha lahir dan batin agar musibah dapat segera berakhir.
Karenanya, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur menggelar istighotsah kubro, Rabu (8/4) malam.
Akan tetapi berbeda dengan kegiatan istighotsah yang menghadirkan warga dalam jumlah besar, kali ini digelar secara online di tiga titik. Yakni kantor PWNU Jatim, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9, gedung Grahadi yang keduanya di Surabaya, serta Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Ketua Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar dari kantor di Surabaya menyampaikan bahwa seluruh usaha harus dikerahkan agar musibah tersebarnya virus Corona segera berakhir.
Baik itu usaha lahir dengan penyemprotan disinfektan, pola hidup sehat dan lebih banyak di dalam rumah, usaha batin penting dilakukan. Menurutnya, segala kemampuan harus dioptimalkan termasuk doa memohon kepada Allah SWT.
“Pelajaran bahwa sehebat apapun ikhtiar kita, yang tidak boleh dilupakan adalah memohon kepada Allah SWT,” kata kiai yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang tersebut.
Dijelaskannya bahwa apa yang dilakukan PWNU Jatim bersama Forkopimda sebagai upaya yang tidak kalah penting agar wabah segera sirna, apalagi di malam istimewa yakni nisfu Sya’ban.
“Hari ini di malam nisfu Sya’ban semoga dengan istighotsah yang disiarkan secara online sehingga dapat diikuti dan melibatkan jutaan masyarakat, insyaallah peluang doa kita diijabah Allah SWT semakin besar. Dimana akan banyak sekali yang mengamini,” kata Kiai Marzuki.
Selanjutnya Gubernur Jatim, Kofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih kepada segenap kiai, masyayikh, serta seluruh masyarakat yang terlibat dalam istighotsah ini, khususnya warga NU, Nahdliyin.
Dikemukakannya bahwa seluruh Forkopimda datang ingin bersama para ulama dan masyayikh dan jaringan pesantren dengan santrinya berdoa memohon kepada Allah SWT mengangkat virus dari bumi Indonesia dan Jawa Timur.
“Hal itu bersama ikhtiar para tenaga medis, para relawan semua, kami mohon keikhlasan doa semua masyarakat,” kata Kofifah.
Berikutnya pembacaan tawassul dipimpin Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur dari Pesantren Lirboyo, dilanjutkan pembacaan rangkaian doa istighotsah yang dipimpin oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta pembacaan surat Yasin.
Acara dilanjutkan dengan membaca Shalawat Thibbil Qulub dan doa KH M Hasyim Asy’ari yang diwasiatkan sebagai penolak wabah melalui syafaat Rasulullah SAW dan keluarganya.
Istighotsah kubro yang berlangsung lebih dari 2 jam itu akhirnya ditutup dengan doa dari para kiai yang hadir di PWNU Jatim dan Pesantren Lirboyo Kediri secara berurutan.
Kegiatan didukung beberapa televisi lokal dan media sosial. Tentu saja acara online ini adalah pengalaman pertama yang dirasakan Nahdliyin dan masyarakat Jawa Timur sembari tinggal di rumah imbas merebaknya virus Corona.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR