Kiai di Lampung Ini Serahkan Aset dan Lembaga Pendidikannya ke NU
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 23:15 WIB
Serah terima Aset dan Lembaga Pendidikan oleh KH Hafiduddin Hanief kepada Ketua PWNU Lampung (Foto: Istimewa)
Muhammad Faizin
Kontributor
Bandarlampung, NU Online
Seorang Kiai di Kota Bandarlampung bernama KH Hafiduddin Hanief menyerahkan aset dan lembaga pendidikan yang ia asuh kepada Perkumpulan Nahdlatul Ulama. Nadzir dan pemilik Pesantren Maratuddiniyah Al Islam (Mardiyah) ini menyerahkan aset dan pesantrennya yang terletak di Jl. H Agus Salim, Kaliawi, Bandar Lampung.
Penyerahan aset ini ditandai dengan penandatanganan berbagai macam dokumen oleh Kiai Hafid di depan notaris yang dilakukan di pesantren tersebut, Sabtu (29/8). Sementara ikut menandatangani dokumen dari NU, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Muhsin Abdillah dan Ketua PWNU Lampung KH Mohammad Mukri. Prosesi ini menandai bergabungnya pesantren yang ia asuh ke dalam NU secara kelembagaan.
Kiai Hafid menandatangani dokumen penyerahan aset dan lembaga pendidikan Pesantren Mardiyah ke Perkumpulan Nahdlatul Ulama
Saat acara penyerahan aset, Kiai Hafid mengisahkan perjuangannya saat mengelola pesantren tersebut. Menurutnya, lokasi yang saat ini menjadi pesantren Mardiyah sudah menjadi basis pergerakan di zaman revolusi. Sementara pada zaman orde baru, berbagai upaya dilakukan untuk menghilangkan identitas NU pada lembaga tersebut.
"Saya suruh nanggalkan kata NU (saat orde baru) saya tidak mau. Karena saya datang ke Lampung ini membawa amanah," kata Kiai alumnus Zaidatul Maarif Tarakan, Temanggung, Jawa Tengah ini.
Mengelola pesantren di pusat kota menurutnya memiliki tantangan tersendiri karena banyak anak berasal dari berbagai macam latar belakang. Anak di perkotaan memang lebih sulit untuk dikontrol pergaulannya apalagi di era modern saat ini.
Namun Kiai kelahiran 1 Juni 1949 ini tidak putus asa karena ia datang ke Lampung dengan amanah mengembangkan Islam di Lampung pada zaman NU periode KH Idam Khalid. Ia pergi ke Lampung tanpa dibekali uang karena ia yakin warga NU di seluruh daerah mampu menjadi washilah rezeki baginya.
Kiai Hafid hijrah ke Lampung dengan bermodal surat pengantar dari KH Ali Makshum yang saat itu menjadi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ia memberikan surat tersebut ke pengurus dan tokoh NU Lampung dan setelah itu ia pun dikenal sebagai kader NU dan ditugaskan berdakwah ke penjuru Lampung. Akhirnya ia pun mendirikan Pesantren Mardiyah pada 1975.
Ketua PWNU Lampung, KH Mohammad Mukri menandatangani dokumen penyerahan aset dan lembaga pendidikan milik Kiai Hafid ke Perkumpulan NU
Sementara Ketua PWNU Lampung KH Mohammad Mukri berharap setelah aset dan lembaga pendidikan tersebut diserahkan pada Perkumpulan Nahdlatul Ulama, Pesantren Mardiyah dan lembaganya akan lebih baik lagi ke depan.
Hadir pada acara serah terima tersebut, beberapa pengurus NU Lampung dan Pengurus Cabang NU Kota Bandarlampung dan keluarga besar Pesantren Mardiyah.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua