Brebes, NU Online
Kotak Infak Nahdlatul Ulama (Koin NU) terus berkembang masif di berbagai wilayah di Indonesia. Program untuk maksimalisasi potensi zakat, infak, dan sedekah warga NU ini disambut antusias dengan ragam bentuk program yang dilakukan di masing-masing daerah.
Seperti yang dilakukan Pimpinan Ranting GP Ansor Tegallurung Kelurahan Gegerkunci, Songgom, Brebes, Jawa Tengah yang menamai Koin NU mereka dengan nama Koin Ansor Tegallurung (KAT). Program ini mampu berjalan maksimal berkat keseriusan para pemuda Ansor di daerah tersebut.
"KAT adalah program peduli anak yatim dan banom NU Ranting Tegallurung. Dimana 50% dari perolehan KAT untuk santunan anak yatim setiap bulan," kata Ketua PR GP Ansor Tegallurung Jamaludin, Ahad (9/2).
Mekanisme pelaksanaan KAT dilakukan dengan pembagian kaleng secara gratis kepada masyarakat untuk menabung koin. Sosialiasi melalui majelis taklim dan jamiyyah juga gencar dilakukan untuk memberi wawasan terhadap pentingnya santunan kepada anak yatim.
"Dan tentunya upaya ini adalah wujud kecintaan terhadap Nahdlatul Ulama (NU)," kata Jamaludin.
Untuk memaksimalkan pengelolaan KAT, Pimpinan Ranting GP Ansor Tegallurung telah membentuk pengurus yang khusus menangani KAT. Kepengurusan ini membawahi 13 pokja yang melibatkan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
"Secara bertahap, sebanyak 400 kaleng KAT sudah dibagikan melalui jamiyah-jamiyah yang akan diunduh setiap akhir bulan," jelasnya.
Untuk profesionalisme dan transparasi hasil, perolehan KAT diumumkan melalui berbagai cara di antaranya diumumkan di masjid jami menjelang shalat Jumat. Memanfaatkan teknologi, hasil KAT juga diumumkan di laman FB: Facebook.com/AnsorTegallurung.
"Bahkan detail lalu lintas keuangan ditempelkan di dua buah Papan Informasi Ansor yang dimilik Ansor Tegallurung," tambahnya.
Jamaluddin mengatakan, program ini sudah dimulai sejak Desember 2018 dan sampai sekarang terus mengalami peningkatan. Meskipun diakuinya berbagai rintangan dihadapi selama pelaksanaan program seperti para penarik koin (pokja) yang tidak bisa lagi membantu karena harus merantau melanjutkan pendidikan dan sebagainya.
"Beberapa ranting Ansor sekitar juga terinspirasi dari KAT dan membuat program sejenis. Tentu ini perlu disyukuri," ungkap Jamaluddin.
Dengan adanya KAT ini, anak yatim di Tegallurung setiap bulan mendapatkan santunan. Termasuk menjelang lebaran, mereka mendapatkan kebahagiaan bersama yang lain.
"Kita ajak beli baju di mall agar bisa memilih sendiri atau Prepegan. Kita juga memberi santunan opname bagi anak yatim yang dirawat. Sedikit banyaknya semoga menjadi manfaat dan berkah. Amin," pungkasnya.
Kontributor: Alamsyah
Editor: Muhammad Faizin