Kondisi Santri Pesantren Darussalam Banyuwangi Dikabarkan Terus Membaik
Selasa, 1 September 2020 | 16:05 WIB
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Satuan Koordinasi Nasional Covid-19 Pengurus Pusat Rabithah al-Ma'ahid Al-Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama memastikan ratusan santri terpapar corona virus di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur terus membaik. Santri sudah terlihat tenang sehingga penanganan oleh tim kesehatan bisa berjalan dengan maksimal.
Koordinator Covid-19 RMINU Jawa Timur Abdul Aziz mengatakan, secara bertahap santri mampu beradaptasi dengan Covid-19 dan memaksimalkan ikhtiar secara bersama-sama.
Kata dia, setiap hari santri berolahraga, berjemur dan menjaga perilaku sehat melalui protokol kesehatan yang ketat. Dia optimis santri-santri tersebut bisa segera normal artinya negatif dari virus Covid-19
“Berbeda dengan saat hari pertama sampai hari ketiga mereka kaget,” kata Gus Aziz kepada NU Online, Senin (1/9).
Dia menambahkan, santri yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut telah ditangani dengan maksimal oleh pihak pesantren dan dari berbagai pihak termasuk Dinas Kesehatan setempat.
Selain itu, kata Aziz, Covid-19 bukanlah penyakit aib, tidak seperti wabah baros atau junun yang disebabkan oleh dosa umat manusia.
Karena itu tidak boleh ada stigma buruk yang disampaikan masyarakat kepada para pengidap Covid-19 di Indonesia.
“Ini bukan ukuran soleh tidak soleh, ini virus normal bisa menyerang siapa saja, bahkan di Timur Tengah, Arab Saudi ada virus ini,” katanya.
Selanjutnya dia telah mendata terhadap para santri yang terpapar, santri tersebut banyak yang kembali pulih seperti sedia kala meski belum diketahui apakah sudah bebas virus atau belum.
Menurut Gus Aziz, ratusan santri itu memang sebelumnya termasuk pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga potensi tingkat kesembuhannya sangat tinggi.
Sebelumnya, sebanyak 539 santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19.
Jumlah tersebut didapat setelah hasil swab yang dilakukan Sabtu, 29 Agustus 2020, mendeteksi adanya 340 tambahan kasus baru santri yang terpapar virus corona.
Merespons informasi itu, Tim BNPB Banyuwangi langsung meminta seluruh santri di pondok pesantren melakukan karantina mandiri dengan menutup akses keluar dan masuk pondok. Bahkan petugas juga telah melakukan sterilisasi dan screening secara ketat mulai dari pintu masuk pondok.
Tidak hanya itu, petugas juga mendirikan dapur umum untuk memasok kebutuhan logistik para santri selama masa karantina massal.
Logistik berupa makanan dan minuman disiapkan untuk para santri lantaran mereka tidak diizinkan meninggalkan wilayah pondok selama 14 hari ke depan.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
3
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
4
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
Terkini
Lihat Semua