Bandarlampung, NU Online
Sejumlah pegiat ekonomi pesantren di Provinsi Lampung mendatangi Kantor Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Lampung di Jl Endro Suratmin, Bandar Lampung, Ahad (22/12). Kunjungan para tokoh muda NU yang fokus mengembangkan ekonomi pesantren tersebut untuk studi banding dan diskusi seputar bisnis ekonomi syariah.
Para pegiat ekonomi Lampung menilai, LAZISNU mampu menggerakan ekonomi umat dengan ragam kegiatan pemberdayaan warga tidak mampu. Selain itu kegiatan pemberdayaan ekonomi oleh LAZISNU mampu meningkatkan sirkulasi keuangan masyarakat.
Sejumlah pegiat ekonomi pesantren tersebut dipimpim Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Intan Lampung, Ruslan Abdul Ghofur. Selain berdiskusi potensi ekonomi syariah di daerah Lampung, para pegiat ekonomi tersebut juga membentuk Forum Himpunan Bisnis Ekonomi Pesantren (Hebistren).
“Saya berharap dengan diskusi semacam ini pemberdayaan ekonomi syariah, ekonomi umat di Provinsi Lampung dapat meningkat, sehingga banyak masyakat yang tidak mampu terbantu seperti yang telah dilakukan LAZISNU,” kata Abdul Ghofur kepada NU Online, Senin (23/12).
Ditempat yang sama, Ketua NU Care-LAZISNU Provinsi Lampung Hasan Errezha menuturkan kegiatan juga untuk mempertegas hadirnya Koperasi Sekunder Persyarikatan Bisnis Pesantren (SPBP). Lembaga ini sebagai tindak lanjut diskusi forum Hebistren yang telah dilakukannya sejak beberapa waktu yang lalu.
Nantinya, anggota forum itu antara lain sejumlah pesantren yang telah memiliki unit usaha dan telah berbadan hukum seperti koperasi, CV, UD dan sebagainya.
“Keberadaan Forum Bisnis pesantren ini sangatlah strategis di tengah berkembangnya sektor ekonomi kreatif berbasis syariah saat ini. Kekuatan ekonomi pesantren juga harus di sinergikan dalam menyambut bonus demografi dan perkembangan industri 4.0. Kekuatan ekonomi pesantren harus dikolaborasikan agar lebih berdaya dan berjaya,” tuturnya.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muhammad Faizin