Lemang Bambu, Makanan Khas Maulid Nabi di Jambi, Begini Cara Buatnya
Kamis, 28 September 2023 | 14:15 WIB
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Bungo, NU Online
Masyarakat Kampung Baru, Dusun Sei Telang, Kecamatan Batin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi punya hidangan khusus ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw yaitu lemang bambu.
Menurut salah satu warga, Shofwan, informasi tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw sudah disampaikan kepada masyarakat ketika berkumpul untuk salat Jumat.
Tokoh agama atau yang lebih dikenal dengan pegawai Syara' mengumumkan bahwa seminggu lagi akan ada perayaan Maulid Nabi. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk membuat makanan untuk dimakan setelah acara Maulid Nabi Muhammad.
"Acara Maulid Nabi Muhammad Saw dipusatkan di masjid. Tradisi bertahun-tahun, masyarakat membawa makanan ke masjid. Lalu pegawai Syara' membacakan kisah nabi. Setelah itu makan bersama," jelasnya, Kamis (28/9/2023).
Shofwan menjelaskan, makanan khusus yang sudah jadi tradisi saat Maulid Nabi Muhammad Saw yaitu lemang bambu. Ada berbagai jenis lemang bambu yang umumnya dibuat masyarakat. Umumnya berbahan utama beras ketan dan ada juga yang dicampur dengan pisang, santan, atau barang lainnya.
"Beras ketan di Bungo lebih dikenal dengan nama beras pulut. Lemang bambu sudah jadi tradisi, tidak diminta pun masyarakat sudah membuat sendiri. Seperti makanan khusus di acara istimewa," imbuhnya.
Shofwan menjelaskan, cara membuat lemang cukup mudah. Bahan baku utama yaitu beras ketan. Sediakan beras ketan sebanyak 1-3 kg, lalu direndam sekitar 2-3 jam. Kemudian beras ketan tersebut ditiriskan.
Langkah selanjutnya campurkan beras ketan dengan garam dan santan kelapa. Kemudian masukkan ke bambu yang di dalamnya sudah ada daun pisangnya. Biarkan daun pisangnya lebih di pucuk bambu.
Cara memasukkannya, daun pisang digulung terlebih dahulu lalu masukan ke bagian dalam bambu menggunakan penjepit dari bambu. Bambu yang digunakan tidak boleh bambu muda.
"Kami para bapak-bapak bagian mencari bambu, lalu dipotong dengan ukuran sedang. Dibersihkan bagian dalamnya dan diletakkan daun pisang," bebernya.
Setelah ketan dimasukkan ke bambu, kemudian para suami membuat perapian yang sisi bagian kiri dan kanannya disediakan kayu yang digunakan untuk menyandarkan bambu berisi ketan. Bisa juga menggunakan besi sebagai tempat menyandarkan bambu.
Posisi bambu saat dibakar yaitu ke arah atas tetapi agak miring. Agar matangnya rata, ibu-ibu stand by memutar-mutar bambunya sambil dihentakkan ke bumi, agar padat.
"Waktu membakarnya bisa 3-4 jam, tergantung panasnya api. Setelah bambu dingin lalu ketannya dikeluarkan dan dipotong-potong. Barulah disuguhkan," ungkap Shofwan.
Selain itu, cara membuat lemang bambu juga bisa dilakukan dengan menggiling beras ketan secara halus, lalu dicampurkan gula dan santan. Lalu dimasukkan ke bambu.
"Ada beberapa jenis lemang, tergantung selera masing-masing. Ada yang dihaluskan," tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua