Daerah

Media Sosial Bisa Tekan Angka Kekerasan terhadap Perempuan

Jumat, 16 Agustus 2019 | 16:15 WIB

Media Sosial Bisa Tekan Angka Kekerasan terhadap Perempuan

Pegiat literasi media sosial yang juga salah satu Redaktur NU Online, Ahmad Rozali saat menjadi pembicara dalam Seminar dan Pembukaan Sekolah Kader Kopri Kopres PMII Puteri Cabang Jakarta Timur di Wisma Tanah Air, Cawang, Jakarta Timur.

Jakarta, NU Online

Pegiat literasi media sosial yang juga salah satu Redaktur NU Online, Ahmad Rozali mengajak kaum perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk menggunakan media sosial sebagai upaya mereduksi angka kekerasan terhadap perempuan. Menurutnya, hal itu penting dilakukan dengan harapan dapat menekan angka kekerasan yang kerap mendera kaum hawa.

 

“Media sosial dan media online bisa digunakan untuk mereduksi kekerasan pada perempuan. Karena penggunanya yang tinggi, maka harus digunakan untuk kebaikan, termasuk untuk menekan angka kekerasan pada perempuan,” katanya saat menjadi pembicara dalam Seminar dan Pembukaan Sekolah Kader Kopri Kopres PMII Puteri Cabang Jakarta Timur di Wisma Tanah Air, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (16/8).

 

Ia menambahkan, perkembangan tekhnologi yang begitu pesat harus dimanfaatkan seoptimal mungkin, diantaranya sebagai kampanye anti kekerasan seksual. Kelompok perempuan PMII dinilai tepat untuk mengawali gerakan itu. Sebab, jutaan kader perempuan PMII hampir rata menggunakan media sosial.

 

“Pertama yang bisa dilakukan seperti mengkampanyekan hak dan kewajiban warga negara (perempuan) melalui Youtube,” lanjutnya.

 

Selain itu, perempuan PMII juga perlu mengkampanyekan penegakan terhadap kasus-kasus kekerasan yang menimpa perempuan, seperti yang terjadi belakangan, kasus Baiq Nuril. Pemberian Amnesty Presiden Joko Widodo kepada Baiq Nuril bukan sesuatu yang tiba-tiba, namun ada pengaruh dan peran masyarakat, salah satunya kampanye di media sosial yang gencar dilakukan aktifis perempuan.

 

“Dengan begitu kita bisa berkontribusi dalam memberikan pemahaman dan kontribusi di masyarakat tentang anti kekerasan seksual di Medsos, juga bisa mengajak pemerintah untuk melakukan penegakan hukum,”tuturnya.

 
Ia berharap agar Kopri sebagai lembaga perempuan di PMII harus terlibat penuh dalam kampanye anti kekerasan di media sosial. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh PMII, namun juga akan banyak manfaat yang akan dirasakan masyarakat secara langsung.

 

Seminar yang bertajuk Peran Media Terhadap Penekanan Angka Kekerasan pada Perempuan tersebut diikuti oleh puluhan anggota perempuan PMII se-Jakarta Timur.

 

Kontributor: Rahman Ahdori

Editor: Aryudi AR