Mengenal Pemuda Ansor Jember yang Sukses di Dunia Advertising
Selasa, 1 September 2020 | 06:13 WIB
Lukman Wijaya, Wakil Bendahara Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor, Kabupaten Jember (Foto: Istimewa)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Kiprah seorang pengurus Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember Jawa Timur ini patut dicontoh. Dengan ketekunan dan kemampuan yang dimilikinya, Lukman Wijaya, Wakil Bendahara Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor, Kabupaten Jember sukses menjalankan usaha di dunia event organizer (EO). Di bawah bendera PT Mahameru Indoraya, Lukman sudah banyak menangani berbagai acara baik lokal dan nasional.
“Saya pernah menangani salah satu acara Asian Games di Jakarta dan Palembang tiga tahun yang lalu,” ujarnya di Jember, Selasa (1/9).
Lukman Wijaya yang lahir di Bondowoso, Jawa Timur 36 tahun yang lalu sudah memiliki jiwa entrepreneur (wirausaha) sejak ia masih kuliah di IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Saat itu, ia harus memutar otak untuk mendapatkan uang agar bisa tetap kuliah. Akhirnya, ia mencoba-coba mendirikan EO untuk mengelola acara-acara lembaga dan perorangan. Menurutnya, pekerjaan di EO, waktunya lebih fleksibel, sehingga ia masih bisa kuliah.
“Dulu EO tidak perlu badan hukum, cukup mengajukan proposal, selesai,” kenangnya.
Ternyata pendapatan di EO cukup menjanjikan sehingga Lukman memutuskan tetap menekuninya setelah kuliah hingga saat ini. Keputusan ini ia ambil karena ia memperkirakan semakin lama, masyarakat akan semakin sibuk. Sehingga banyak acara, semisal pernikahan, konser, dan sebagainya yang membutuhkan EO. Dan ternyata, prediksinya benar.
Sukses di EO, Lukman pun lalu mendirikan perusahaan Advertising pada 2010. Advertising sendiri adalah usaha penyajian materi atau pesan secara persuasif kepada masyarakat melalui media massa untuk mempromosikan produk ataupun jasa yang dijual oleh perusahaan.
Lukman mengungkapkan, perkembangan produk materi dan jasa yang cukup pesat tentu membutuhkan reklame dan baliho untuk media promosi produk. Saat ini, Lukman sudah memiliki puluhan papan reklame yang tersebar di Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, dan Probolinggo. Papan-papan reklame tersebut disewakan untuk perusahan, perorangan yang membutuhkan promosi.
“Alhamdulillah, semua berjalan lancar, semoga barakah,” harapnya.
Sebagai kader Ansor, tentu saja Lukman tidak ingin menikmati kesuksesan itu sendiri. Ia selalu melibatkan kader Ansor dalam pekerjaan di lapangan. Tujuannya adalah untuk berbagi kerja, berbagi rezeki sekaligus berbagi keterampilan.
“Kader-kader Ansor sering saya libatkan, lalu organisasinya juga kadang saya jadikan mitra. Kalau memang ada yang bisa dikerjasamakan dengan Ansor, kenapa tidak?” ungkapnya.
Di lingkungan Ansor Jember, Lukman sudah tidak asing lagi. Bahkan jauh sebelum masuk kepengurusan Ansor, ia sering menangani acara-acara NU dengan EO-nya. Salah satunya adalah even Hari Santri, Jalan Sehat, dan sebagainya. Lukman lah yang mengemas acaranya, mencarikan sponsor dan sebagainya.
“Misalnya dalam acara jalan sehat, saya cari sponsor agar biayanya bisa ditekan. Katakanlah, misalnya kita cari hadiah motor, kita beli satu dapat dua,” terangnya.
Wajar jika Lukman bergabung dengan Ansor. Sebab, ia pernah nyantri di Pesantren Al-Fattah, sebuah pesantren di Lingkungan Talangsari Jember yang merupakan ‘pusat’ tokoh-tokoh NU seperti KH Achmad Siddiq, KH Dhofir Salam dan sebagainya. Saat itu, Lukman sambil bersekolah di MIMA KH Achmad Siddiq, Jember.
Ia berharap agar keberadaan dirinya di Ansor dapat bermanfaat untuk organisasi militan NU itu. Dan sebaliknya, mungkin Ansor bisa memberi manfaat spritual dalam usahanya. Sehingga ke depan semakin berkembang dan barokah.
“Saya santri, bukan anak kiai, saya ingin dekat dengan kiai” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua