Daerah

Mengenang Kiai Dian Nafi,' Sosok Pemimpin Sabar dan Istiqamah

Senin, 2 Oktober 2023 | 11:00 WIB

Mengenang Kiai Dian Nafi,' Sosok Pemimpin Sabar dan Istiqamah

Haul pertama KHM Dian Nafi' dan 1000 hari wafatnya Hj Siti Fathonah Djisam Abdul Mannan di Pesantren Al Muayyad Windan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2023) (Foto: NU Online/Aldi Rizki)

Sukoharjo, NU Online
Menjadi seorang pemimpin, tidaklah cukup dengan keberanian. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengikuti tuntunan Al-Qur'an dan hadits. Sosok pemimpin yang demikian, dicontohkan oleh almaghfurlah KHM Dian Nafi', Ketua RMI PBNU yang wafat satu tahun lalu.

 

Sosok Kiai Dian sebagai pemimpin yang sabar dan istiqamah itu disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Klaten, KH Syamsuddin Asrofi pada acara peringatan haul pertama KHM Dian Nafi' dan 1000 hari wafatnya Hj Siti Fathonah Djisam Abdul Mannan di Pesantren Al Muayyad Windan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2023).

 

Menurutnya, Kiai Dian sejak lama dengan sabar berpikir untuk umat melalui program-program kemanusiaan yang dilakukannya di Nahdlatul Ulama dan di banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang diikutinya.

 

"Kiai Dian yang saya kenal, adalah sosok pemimpin yang ikhlas dan sabar. Ketika ia melewati waktu orde baru dan reformasi, sosoknya tak pernah mengeluh menghadapi berbagai tantangan umat di wilayah Solo Raya," ujar Kiai Syamsuddin.


Kiai Dian tercatat aktif di berbagai organisasi NU dan juga gerakan kemasyarakatan lainnya. Hal inilah yang dilakukan oleh Kiai Dian secara istiqomah hingga diamanahi menjadi Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah (2018-2023) serta menjadi Ketua RMI PBNU sejak tahun 2022. 


"Puncak kesabaran dan keistiqamahan Kiai Dian adalah ketika amanah terakhir sebelum wafatnya menjadi petugas haji. Tugas yang diembannya dengan sabar dan sepenuh hati ia laksanakan," tambah kiai yang pernah mengemban amanah Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah itu. 


Kiai Syamsudin menambahkan, hal demikian karena Kiai Dian mengerti dan mengamalkan apa yang menjadi tuntunan dalam Al Qur'an. Sebagai mana disebutkan dalam Surat Azzumar ayat 10:

...إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ


 Artinya: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.


Kiai Syamsudin menekankan pentingnya meniru sosok Kiai Dian yang sabar. Karena pemimpin yang sabar, diganjar oleh Allah jaminan pahala yang tidaklah sedikit, melainkan pahala yang tidak terbatas. Selain itu, Kiai Syamsudin juga menegaskan bahwa sosok Kiai Dian yang istiqamah dalam meneguhkan ide-ide cemerlang untuk umat merupakan hal yang penting dilaksanakan karena lebih baik dari pada 1000 karamah.


Setali tiga uang, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih yang turut hadir dalam acara ini juga menyampaikan sosok teladan Kiai Dian. Baginya, Kiai Dian adalah sosok perekat bagi umat beragama tidak hanya umat Muslim.

 

"Kiai Dian tidak hanya dimiliki oleh umat Muslim saja, tetapi juga dimiliki semua umat manusia, karena sosoknya yang menjadi tempat rujukan dan sandaran bagi manusia tanpa sekat agama," tandas Kiai Miftah Faqih.


Sosoknya yang cemerlang dalam membuat gagasan untuk umat, membuat Kiai Miftah mendoakan santri-santri dan keluarga dapat meneruskan perjuangan Kiai Dian.


Senada, Kiai Syamuddin juga mendoakan hal yang sama. "Kiai Dian yang saya kenal tajam penanya dan enak sekali dakwahnya. Semoga bisa ditiru dan diteruskan oleh santri-santri dan keluarganya," doa Kiai Syamsuddin.

 

Turut hadir dalam acara ini, Katib PBNU, KH Aunullah A'la Habib; Ketua MUI Kabupaten Sragen, Kiai Minanul Aziz Syathori; Pengasuh Pesantren Al Muayyad, KH Abdur Rozaq Shofawi dan KH Abdul Muid Shofawi; Pengasuh Pesantren Al Manshur Popongan, KH Nasrun Minallah, serta tokoh agama dan masyarakat lainnya.


Kontributor: Aldi Rizki