Jakarta, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nadlatul Ulama DKI Jakarta Hj Hizbiyah Rochim menyesalkan atas terjadinya aksi rasis yang dilakukan sejumlah massa dengan meneriaki mahasiswa asal Papua di Surabaya pada Jumat (16/8) lalu.
Hj Hizbiyah menuturkan bahwa kasus rasisme itu tidak hanya melukai masyarakat Papua, tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Sebab Papua bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.
"Kami mendorong Komnas HAM untuk menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki," katanya, Kamis (22/8).
Putri pahlawan nasional KH Abdul Wahab Chasbullah ini berharap agar Komnas HAM segera bertindak untuk menyelidiki pelaku rasisme tersebut, agar jangan sampai konflik antarsesama masyarakat terjadi karena rasisme.
Hj Hizbiyah juga meminta kepada Kapolri untuk menangkap pelaku rasisme dan menyelesaikan persoalan ini secara cepat, tepat dan tidak terulang kembali.
Selain itu, Sekretaris Muslimat NU DKI Jakarta Yayah Ruchyati juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mendinginkan suasana dengan meminta maaf.
"Kami sangat berharap kepada semua saudara kami di Papua, jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi agar kita tidak terpecah belah dari NKRI," ujar Yayah, sapaan akrabnya.
Yayah menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah kita bersatu kembali menahan diri untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan. "Kita percayakan pemerintah pasti akan mengambil langkah-langkah positif dan mencari solusi yang terbaik," tandas Yayah.
Seperti dilansir sejumlah media, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengirimkan 'Salam Papeda' kepada seluruh masyarakat Papua. Salam ini dikirim melalui akun Instagram pribadinya @khofifah.ip.
Tidak lupa, Khofifah juga menuliskan pesan di Instagram dalam dialek papua. Sebelumnya, Khofifah mengunggah video yang memperlihatkan seorang mama Papua yang mengatakan dia dan kampungnya pro-NKRI.
"Sa yakin masyarakat Papua dorang di sana cinta Indonesia, dorang cinta merah putih. Sa yakin pace, mace, kaka, dan ade dorang samua tra mau Papua rusuh. Mari torang jaga Indonesia tetap damai. Tara usah bakalai, pertikaian, permusuhan dan anarkisme di Tanah Papua," tulis Khofifah dalam Instagram-nya, Kamis (22/8).
Unggahan ini menuai respons positif dari netizen. Saat berita ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 49 ribu kali dan mendapat ratusan komentar.
Warganet pun mendukung langkah Khofifah yang terus melakukan pendekatan untuk menyudahi kerusuhan di sejumlah wilayah di Papua, buntut dari insiden di Surabaya dan Malang.
Editor: Ibnu Nawawi