Nahdliyin Mimika Sambut New Normal dengan Kerja Bakti di Lahan Pesantren
Senin, 13 Juli 2020 | 11:30 WIB
Nahdliyin Mimika membersihkan lahan pesantren yang telah dibebaskan beberapa waktu berselang. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Mimika, NU Online
Sudah empat bulan lamanya wabah Corona menimpa, termasuk di Kabupaten Mimika, Papua. Imbas dari penyebaran virus tersebut membuat kegiatan tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna, bahkan batal.
Hal tersebut tentu juga berhubungan dengan kegiatan keagamaan, sosial, ekonomi yang dikelola oleh Jamaah Istighatsah An-Nahdliyah Mimika dan Pesantren Darussalam Mimika. Sebagian aktivitas rutin dilakukan secara online, ditunda, beberapa dibatasi, bahkan tidak sedikit yang diistirahatkan.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Mimika untuk menerapkan new nornal di awal Juli disambut gembira warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin setempat. Bentu syukur atas kondisi ini salah satunya dengan melakukan kegiatan kerja bakti atau roan. Yang dilakukan tentu saja membersihkan lahan untuk pengembangan pondok yang dibeli di bulan Mei 2020.
Kerja bakti yang di lakukan pada Ahad (12/7) di Kampung Muare ini diikuti oleh jamaah dari berbagai kampung. Seperti Kampung Muare, Kadun Jaya, Wanagon, Timika Jaya, Jayanti dan lainnya. Mereka memaknai kerja bakti sebagai sarana silaturahim setelah lama tidak dipertemukan.
"Kami dari jamaah jalan Serui Mekar, Timika tidak bisa hadir sebab di waktu bersamaan mengurus salah satu jamaah Serui Mekar yang wafat dan jenazahnya dikirim ke Jawa," kata Iswahab, sesepuh NU Serui Mekar.
Layaknya kerja bakti, aneka canda yang mengiringi acara roan menemani selama kegiatan berlangsung. Tidak sedikit yang mengisahkan suasana di mana mereka berada. Pada saat yang sama, aneka menu makanan dan minuman menemani kebersamaan tersebut.
Kegiatan berjalan lancar di tengah cuaca yang cerah. "Alhamdulillah kerja bakti hari sungguh indah, cuaca sangat mendukung, walaupun setiap hari diguyur hujan, tapi hari ini sangat istimewa. Semoga kebersamaan selalu ada. Tak mengenal lelah. Semua hanya karena lillah," kata Hj Asmawati.
Kerja bakti ini sudah lama direncanakan oleh pengurus pondok dan menunggu momen yang tepat karena wabah Corona. “Lahan yang dibeli jika tidak dibersihkan bisa menjadi hutan kembali dan selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan atau perikanan,” terang Ketua Pengurus Pesantren Darussalam, Ustadz Sugiarso. Jika lahan dimaksimalkan dengan baik, maka bisa menjadi sumber pendapatan pondok dan menjadi sarana santri belajar wirausaha, lanjutnya.
Pihak pesantren sangat mengapresiasi semangat dan kebersamaan yang dimiliki warga NU di kawasan ini. Rasa memiliki dan keinginan kuat untuk terus berkhidmah untuk jamaah dan jamiyah serta tentu saja agama lebih mengemuka. Semangat itu juga yang membuat semua tergerak untuk hadir.
"Alhamdulillah, acara ini terselenggara atas usul sebagian jamaah yang mulai tergugah," kata Pengasuh Pesantren Darussalam, Ustadz Hasyim Asyari. Diharapkan kebersamaan akan terus terjaga demi memupuk semangat dalam perjuangan, lanjutnya.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua