Daerah

NU Demak: Beda Pandangan Fiqih Jangan Sampai Ganggu Ketenangan Umat

Rabu, 15 April 2020 | 03:00 WIB

NU Demak: Beda Pandangan Fiqih Jangan Sampai Ganggu Ketenangan Umat

Wakil Rais PCNU Demak, Jateng KH Alwi Mas'udi (baju putih) (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Demak, NU Online
Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak, Jawa Tengah KH Alawi Mas'udi mengingatkan kepada pimpinan dan tokoh NU di masyarakat agar menjaga ketenangan umat terkait munculnya perbedaan pandangan fiqih tentang penyelenggaraan shalat Jumat, taraweh, dan shalat Idul Fitri di masjid selama pandemi Covid-19.
 
"Bagi yang mengikuti pendapat untuk tetap menyelenggarakan shalat Jumat, taraweh pada bulan ramadhan dan Idul Fitri awal Syawal mendatang dipersilahkan, tetapi harus memenuhi standar protokol kesehatan," kata Kiai Alawi kepada NU Online di Demak, Selasa (14/4).
 
Menurutnya, sikap yang sama juga harus ditunjukkan oleh pihak yang mengikuti pandangan untuk tidak melakukan jumatan dan tidak menjalankan ibadah-ibadah sunnah itu.
 
Kedua pihak lanjutnya, harus sama-sama memahami dan menghormati, agar tidak sampai terjadi kegaduhan yang berpotensi menambah problem bangsa, terutama  saat  menghadapi ancaman virus Corona ini. 
 
"Corona yang mewabah di seluruh negara belahan bumi ini adalah ujian dan musibah dari Allah SWT,  karena dari Allah pasti dengan kuasa-Nya musibah ini bisa dihentikan sepanjang kita meminta pertolongan kepada Allah SWT," ujarnya.

Dia menambahkan, tentu ikhtiar lahir juga harus dilakukan, misalnya mulai dari melaksanakan pola hidup bersih, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak fisik oleh semua orang untuk memutus mata rantai Covid-19.
 
"Sedang ikhtiar batin, selain memohon pertolongan langsung kepada Allah SWT melalui doa juga menjalankan amalan shaleh dan membangun suasana saling menghormati, menghargai dan menyayangi di antara sesama," ungkapnya.
 
Selain itu lanjutnya, perbanyaklah bacaan istighfar dan sedekah, terlebih saat ini sudah mulai muncul problem warga terdampak penanganan Covid-19. Para pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian mulai munurun penghasilannya. 
 
Dikatakan, tidak mustahil pada saatnya nanti mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan pangan. Karena itu, saatnya sekarang ini dimulai membiasakan bersedekah berwujud makanan atau bahan pangan agar tidak muncul kegaduhan.

"Insyaallah, kalau tidak ada kegaduhan yang dipicu dari perbedaan pendapat dan krisis pangan, suasana akan  tenang menjalankan ibadah bisa lebih khusyu dan tenang dan pertolongan dari Allah akan segera turun," tuturnya.
 
Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Demak, Teguh Ali Irfan mengatakan, saat melaksanakan tugas membantu takmir masjid dalam menyiapkan pelaksanaan shalat Jumat di berbagai tempat menyebutkan situasi kondusif.
 
"Antara pihak yang mengikuti pandangan untuk tidak jumatan dengan yang melakukan jumatan tidak ada perdebatan terbuka, keduanya saling menghormati," pungkasnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz