NU Penjaga Kerukunan Umat sejak Indonesia Awal
NU Online · Ahad, 23 Februari 2020 | 09:15 WIB
Dalam hal yang sama NU adalah organisasi yang menyerukan persatuan antarorganisasi Islam. Kiai Hasyim Asy'ari mendukung berdirinya Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) pada 1938 yang kemudian dipimpin Kiai Wahid Hasyim. Pada zaman Jepang MIAI dilebur menjadi Majelis Syuro Muslimin (Masyumi) dipimpin sendiri oleh KH Hasyim Asy'ari.
Demikianlah Ukhuwah Islamiyyah didukung oleh Nahdlatul Ulama. Sementara Kiai Hasyim Asy'ari meninggal pada 1947.
Namun ada perubahan pada tahun 1952. Masyumi menandatangi Mutual Security Act (MSA) dengan Amerika Serikat. Karena hal itu dan juga ketidakcocokan secara politik, NU keluar dari Masyumi. Sementara PSII lebih mendahului.
Kemudian NU memelopori pendirian Liga Muslimin Indonesia yang melibatkan Perti dan PSII.
Liga Muslimin Indonesia digagas NU, dengan melibatkan Perti dan PSII. Ia adalah wadah persatuan atau badan federasi untuk menjalin kerja sama perjuangan umat Islam. Masyumi yang dipojokkan karena terbukti memberontak, kemudian mau bergabung ke Liga Muslimin Indonesia.
"Pada tahun 1958 para tokoh Masyumi melakukan pemberontakan dengan mendirikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan akhirnya mereka ini dikucilkan," ujar Yusuf Suharto di hadapan sedikitnya 260 peserta Kursus Banser Lanjutan (Susbanlan) yang diadakan Satkorcab Banser Kota Surabaya di Pesantren Al-Fatih, Surabaya, Sabtu, (22/2).
"Lalu mereka ini mau bergabung dengan Liga Muslimin Indonesia, yang dipelopori NU, Perti dan PSII. NU mau, asal Masyumi mengutuk pemberontakan PRRI. Dalam proses berpikir itu kemudian Masyumi dibubarkan," kata Ustadz Yusuf Suharto.
Menurut Yusuf, inilah komitmen Nahdlatul Ulama. Bagi NU, NKRI ini sudah bagian dari kewajiban menegakkan kepemimpinan nasional.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua