Sumedang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumedang, H Sa'dulloh mengatakan bahwa konferensi-konferensi yang dilaksanakan oleh pengurus Nahdlatul Ulama itu merupakan ujian.
"NU Sumedang sudah 13 kali menggelar Konferensi Cabang (Konfercab). Berbagai dinamika bermunculan, terutama soal figur yang akan memimpin NU. Apa yang terjadi di arena konfercab adalah ujian, apakah kita mampu melewati atau tidak," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutan pembukaan Konfercab ke-13 Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang berlangsung di Kantor PCNU Sumedang Jalan Kutamaya No. 25 Komplek Islamic Centre, Sabtu-Ahad (27-28/7)
Dikatakan, ada lima jenis ujian ketika pelaksanaan konferensi Nahdlatul Ulama, lanjut H Sa'dulloh. Pertama, kita diuji apakah masih bisa menjaga kebersamaan, menjaga persatuan, terutama ukhuwah nahdliyah? Karena dalam konferensi cabang seperti ini biasanya ada kompetisi, ada kontestasi.
"Apakah kita akan mampu menjaga kebersamaan ini, atau malah sebaliknya.
Kita harus mengakui berkat kebersamaan dan persatuan pengurus dan warga NU di Sumedang, kita mamapu menempatkan Pak Haji Doni Ahmad Munir jadi Bupati Sumedang," tandasnya.
Dikatakan, kalau tanpa ada kebersamaan, tanpa ada persatuan di Nahdlatul Ulama Sumedang ini, tidak mungkin Pak Haji Doni dapat berkah jadi Bupati Sumedang.
Kedua, lanjutnya, melalui konferensi cabang ini apakah kita mampu menjadi pelopor untuk menjaga moralitas dan harga diri para alim ulama? Salah satu sikap untuk menjaga moralitas dan harga diri para ulama yaitu kita harus mampu mencegah terjadinya money politic dalam konfercab.
"Ketiga, ujian dalam konfercab adalah apakah kita ini termasuk orang yang berjuang dan berkhidmah untuk Nahdlatul Ulama? Atau mungkin malah kita berjualan di Nahdlatul Ulama, atau mungkin malah menjual Nahdlatul Ulama itu sendiri untuk kepentingan kepentingan-kepentingan para pemilik modal?," tegas H Sa'dulloh.
Menurut Kiai yang sudah dua periode memimpin NU Sumedang ini, ujian yang keempat, mampukah hari ini peserta konfercab ke-13 membuat program kerja yang benar-benar bermanfaat bagi warga NU dan masyarakat pada umumnya di Sumedang? Atau hanya sekedar musyawarah-musyawarah hanya untuk memenuhi prosedur saja.
"Dan ujian yang kelima, apakah kita berada di sini betul-betul ingin menghidupkan NU, atau justru kita hidup dari NU?," tegasnya.
"Dari lima ujian yang sering muncul dalam konferensi tersebut, maka Konferensi Cabang ke-13 PCNU Kabupaten Sumedang ini mengusung tema, kontekstualisme fikrah nahdliyah dalam mengukuhkan kembali rasa nasionalisme," lanjut H Sa'dulloh.
Tema ini menurutnya, juga ada kaitannya dengan situasi sekarang. Kita baru saja melaksanakan pilpres dan pileg yang begitu hangat, yang begitu ramai, yang begitu menyita waktu, tenaga, dan pikiran.
"Mudah-mudahan melalui konfercab ini, NU Sumedang bisa menjadi pelopor untuk menumbuhkan nasionalme dan rasa cinta tanah air Indonesia," tutupnya. (Ayi Abdul Kohar/Muiz)