Panggilan Jiwa Adi Sutrisno Jadi Relawan Penanganan Covid-19
Ahad, 22 Agustus 2021 | 01:00 WIB
Jakarta, NU Online
Menjadi relawan penanganan Covid-19 merupakan panggilan jiwa bagi Adi Sutrisno. Penerima sosok inspiratif pencegahan Covid-19 dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) ini sudah sering terlibat aktif dalam menangani bencana alam dari skala desa hingga nasional.
"Tetapi menjalankan tugas kemanusiaan dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 merupakan sebuah pengalaman baru yang penuh dengan tantangan," ujarnya saat menerima penghargaan tersebut bersamaan dengan peringatan Hari Kemausiaan Sedunia (World Humanitarian Day) pada 19 Agustus 2021.
Bagi Adi, tiada hari tanpa melawan Covid-19. Oleh karena itu, aktivitas kesehariannya adalah mengerahkan sumber daya yang dia miliki termasuk menggerakkan relawan untuk melakukan perlawanan terhadap Covid-19.
Ia mengaku banyak tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugas di masa pandemi Covid-19. Tantangan yang terberat adalah kekhawatiran terinfeksi di tengah menjalankan misi kemanusiaan. Selain itu, kurang dan susahnya masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dan disosialisasikan oleh pemerintah juga menjadi sebuah tantangan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Di Kelurahan Burengan, Ketua LPBINU Kediri itu menginisiasi pengecekan SpO2 warga isoman dengan oximeter. Ia juga menjadi satu-satunya Lurah di Kota Kediri yang melaksanakan pemantauan tersebut. Adi juga lurah pertama yang mempelopori pengibaran bendera zona per RT saat pemberlakuan PPKM Mikro dilaksanakan. Dengan relasi yang banyak termasuk PT Pegadaian, Adi mendapat bantuan paket sembako. Adi juga membagikan vitamin C kepada RT/RW, kader kesehatan, LPMK bantuan dari LPBI NU PCNU Kota Kediri.
Sejak Juli 2020 hingga Maret 2021, Adi dalam posisinya sebagai Koordinator Tim Lokal melaksanakan program Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru (PKMM Covid-19). Program ini merupakan kerja sama antara LPBINU dengan SIAP SIAGA Palladium dengan dukungan pendanaan dari DFAT Australia.
Dalam program tersebut, Adi mengkoordinir tim yang berasal dari LPBINU PCNU Kota Kediri dan memobilisasi 98 orang Kelompok Kerja (Pokja). Pokja berasal dari perwakilan masyarakat di tingkat Rukun Warga (RW). Mereka melakukan serangkaian kegiatan di 14 RW di daerahnya dalam lingkup pencegahan Covid-19 meliputi pendataan warga terpilah berbasis geospasial, kampanye publik melalui poster dan banner serta sosialisasi melalui rumah ibadah.
Selain itu mereka juga melakukan penyediaan beberapa fasilitas pendukung untuk pencegahan Covid-19 berupa masker dan alat cuci tangan portabel yang diperuntukkan bagi seluruh warga di daerah program.
Kemudian bersama stakeholder tingkat RW dan desa menyusun SOP pencegahan Covid-19 yang dipublikasi melalui baliho, juga SOP Karantina bagi suspek sekaligus menyediakan fasilitas karantina. Paket bahan pokok makanan didistribusikan kepada kelompok masyarakat yang paling terdampak Covid-19 termasuk kelompok rentan di daerah program menggunakan mekanisme non tunai.
Program tersebut berlanjut dan dilaksanakan pada Juni 2021-Juni 2022 dengan lingkup yang lebih luas tidak hanya terkait pandemi Covid-19 tetapi juga penanggulangan bencana khususnya pengurangan risiko bencana dengan nama Penguatan Ketangguhan Masyarakat dan Menghadapi Covid-19 dan Bencana Alam (PKMM-CBA).
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua