Daerah

Dukung Anak Korban Covid-19, PW Fatayat NU DIY Luncurkan Program Beasiswa Santri 

Senin, 16 Agustus 2021 | 05:30 WIB

Dukung Anak Korban Covid-19, PW Fatayat NU DIY Luncurkan Program Beasiswa Santri 

Ilustrasi: Anak-anak

Jakarta, NU Online

Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (PW Fatayat NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Program Beasiswa Santri diperuntukkan bagi anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ditinggal wafat oleh salah satu atau kedua orang tuanya akibat pandemi Covid-19. 


Komitmen PW Fatayat NU DIY yang didukung oleh Lembaga Pendidikan Sunan Averroes Islamic Boarding School, Madrasah Internasional Technonatura Jogja, dan Pondok Pesantren Nawesea itu. Hal itu disampaikan Ketua PW Fatayat NU DIY Khotimatul Husna kepada NU Online, Senin (16/8).  


“Program ini berawal dari keprihatinan kami (Fatayat NU DIY) atas banyaknya warga isoman yang tiba-tiba wafat, dan meninggalkan anak-anak usia sekolah. Maka dari itu kami bekerja sama dengan beberapa jaringan di sini menggagas adanya Program Beasiswa Santri," kata Perempuan Organisator Garda Fatayat (Garfa) itu. 


Ia menjelaskan, prosesnya dimulai dengan pendataan atau pendaftaran melalui kontak whatsApp 0813-9189-6166 atau akun Instagram @pwfatayatnudiy. Kemudian, dari data yang masuk, pihaknya akan melakukan verifikasi dan asesmen kepada para calon penerima beasiswa.


“Untuk prosedur sebetulnya tidak sulit, yang penting bisa menunjukkan dokumen yang menyatakan anak-anak ini benar yatim, piatu, atau yatim-piatu akibat korban Covid-19,” jelas dia.


Pendataan itu, tambah Khotimatul, dilakukan untuk mengetahui jumlah anak-anak yang mendapatkan bantuan pendidikan dan tempat tinggal berupa asrama di ketiga lembaga tersebut di atas. “Selain asrama, kami juga memberikan bantuan berupa biaya pendidikan bagi mereka,” sambung perempuan kelahiran Bojonegoro itu.


Dia menyampaikan, program ini bertujuan juga mendorong jajaran kepemerintahan dan stakeholder lain untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim, karena pada dasarnya mereka memang menjadi tanggung jawab konstitusi negara. Dengan begitu, masa depan pendidikan dan kehidupan mereka terjamin. “Dan selayaknya mereka memang harus menerima hak-hak itu,” ujar dia.

 

 

Hal serupa juga dilakukan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Setelah menyelesaikan program berbagi makanan untuk warga yang tengah menjalani isolasi mandiri, PWNU DKI melanjutkan kegiatan amalnya dengan beasiswa bagi anak yatim.

 

“Tetapi kita akan tindak lanjuti dengan kegiatan lain, termasuk pemberian beasiswa anak yatim atau orang tua asuh bagi anak-anak yatim. Kita sedang pikirkan ke arah situ. Tetapi kita sudah tunjuk penanggung jawab kegiatan itu,” ujar Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif kepada NU Online, pada Kamis (12/8).


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF