Ponorogo, NU Online
Pemerintahan Kabupaten Ponorogo terus berupaya mencegah masuknya virus Corona. Salah satu ikhtiarnya adalah dengan menjaga pintu masuk menuju wilayah Kota Reog ini.
Dalam hal tersebut, Barisan Ansor Serbaguna atau Banser turut membantu pemerintah setempat dengan bergabung bersama petugas medis, TNI/Polri dan para relawan di 7 titik pintu masuk Ponorogo.
“Kami membantu petugas menjaga posko, mengatur lalu lintas dan memastikan petugas medis melakukan pengecekan terhadap warga yang masuk ke Ponorogo selama 24 jam,” kata M Kholisani, Sabtu (28/3).
Kasatkoryon Banser Jenangan Ponorogo tersebut menjelaskan bahwa sejumlah Banser membantu para petugas secara nonstop.
"Penjagaan ini melaksanakan instruksi dari Banser Ponorogo sehingga kami memastikan anggota terlibat secara penuh dengan menggabungkan anggota yang ada,” jelasnya.
Kholisani mengemukakan bahwa personel Banser tersebut disiagakan di posko-posko pintu masuk menuju Ponorogo.
"Ada 7 posko yang salah satunya di pos Mlilir ini," katanya saat mendatangai posko dimaksud.
Dirinya berharap seluruh warga mematuhi instruksi pemerintah dalam memutus mata rantai Corona. Salah satunya dengan tidak melakukan kunjungan ke luar kota apalagi di kawasan kerumunan massa.
“Hal itu demi memastikan bahwa wabah Corona segera berakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadhan,” harapnya.
Dari pantauan media ini, anggota Banser dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jenangan, Ponorogo berada di salah satu pintu masuk Madiun - Ponorogo yakni Posko Mlilir. Setidaknya ada 7 Banser bersama TNI/Polri, petugas medis dan relawan turut membantu petugas dalam mencegah masuknya virus Corona atau Covid-19 masuk Ponorogo.
Iptu Tatag Siregar, perwira pengendali perbatasan dari Polres Ponorogo mengatakan sangat mengapresiasi para relawan. Termasuk Banser yang dengan kesadaran sosial tinggi mau membantu para petugas.
"Sangat mendukung, Kita tidak minta, tapi mereka sadar betul ikut mencegah," katanya.
Masih menurut Iptu Tatag Siregar, pengecekan dilakukan dengan mengukur suhu tubuh para pengendara menggunakan alat dari dinas kesehatan.
"Kita ukur suhu badan pengendara. Bila normal, disilakan melanjutkan perjalanan. Namun bila suhunya melebih ketentuan, maka dimasukkan ke posko kesehatan untuk dilakukan pengecekan," terangnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan petugas bersama relawan adalah untuk mencegah Corona memasuki wilayah Ponorogo.
"Kita tetap waspada, tapi jangan panik," pungkasnya.
Kontributor: Eko Yoga dan Erwin Suganda
Editor: Ibnu Nawawi