Daerah

PCNU Pamekasan Desak Pemkab Serius Tangani Krisis Air

Kamis, 29 Mei 2014 | 13:00 WIB

Pamekasan, NU Online
Krisis air bersih di sejumlah daerah Pamekasan setiap musim kemarau sudah menjadi langganan. Khususnya di tiga kecamatan di daerah pantai utara (pantura), yaitu Kecamatan Waru, Pasean, dan Batu Marmar.
<>
Ketua PCNU Pamekasan KH Abdul Ghoffar menekankan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan serius melakukan antisipasi datangnya musim kemarau yang sudah di depan mata.

"Selain tiga daerah yang berada di perbukitan tersebut, sejumlah daerah di pesisir selatan Pamekasan, juga kerap krisis air bersih ketika musim kemarau. Seperti di Kecamatan Proppo, Tlanakan, dan Pademawu," ungkap pengasuh Pesantren Riyadush Sholihin tersebut kepada NU Online, Kamis (29/5).

Dalam pencermatannya, pihak terkait selama ini hanya bisa memberikan solusi sementara dalam menanggulangi kekeringan. Hal itu dilakukan dengan cara mendroping air bersih melalui tangki-tangki ketika musim kemarau, baik dari PDAM ataupun BPBD Kabupaten Pamekasan. Sehingga, masyarakat terdampak kekeringan masih harus rela antre giliran mendapatkan suplai air bersih.

Pernyataan Kiai Ghoffar tersebut, diakui oleh salah seorang tokoh masyarakat pantura, Hasan. Pria asal daerah Waru tersebut mengungkapkan, masyarakatnya harus mengangkut air dari desa sebelah jika kemarau panjang. Sementara air dari tangki yang dibagikan secara gratis tidak setiap hari. 

"Sehingga, warga di sini tidak bisa mengandalkan bantuan air bersih," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pamekasan Agoes Bachtiar mengatakan, untuk menanggulangi kekeringan pada musim kemarau nanti, pihaknya berkoordinasi dengan beberapa instansi. Salah satunya Kodim 0826 Pamekasan melalui program tentara manunggal membangun desa (TMMD).

Agoes mengatakan, sejumlah daerah yang rawan kekeringan ketika musim kemarau sudah diprogramkan sumur bor. Seperti di Desa Bujur Tengah Kecamatan Batu Marmar dan Desa Sana Laok Kecamatan Waru Pamekasan. 

"Sebagian sumur bor sudah bisa difungsikan. Dua titik di Kecamatan Waru, satu titik di Batu Marmar dan dua titik di Kecamatan Pasean salah satunya di Desa Dempo Barat. Kalau masih tidak menjangkau kebutuhan air bersih warga, kami akan menggunakan mobil tangki PDAM," terangnya.

"Selain di pantura, sumur bor juga sudah proses pengeboran di wilayah selatan. Satu titik di kota dan dua titik di Kecamatan Tlanakan. Semoga bisa mencegah krisis air bersih pada musim kemarau mendatang," imbuhnya. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)