Pesantren Islam Bustanul Ulum Jember, Tangguh terhadap Covid-19
NU Online Ā· Selasa, 16 Juni 2020 | 02:00 WIB
Kapolres Jember, Aris Supriyono dan Komandan Kodim 0824, La Ode M Nurdin saat berbincang dengan pengasuh Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU), KH Muhammad Hafidi Cholis usai peluncuran pesantren tangguh Covid-19. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Konsistensi pengasuh dan segenap pengurus Pondok Pesantren Islam BustanulĀ Ulum (IBU) Desa Jatian, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur dalam keterlibatannya memerangi Covid-19, membuat pesantren tersebut terpilih sebagai Pesantren Tangguh Semeru Covid-19. Peluncurannya dilakukan oleh Kapolres Jember, Jawa Timur, Aris Supriyono dan Komandan Kodim 0824, La Ode M Nurdin,Ā Senin (15/6).
Menurut Aris, pesantren tangguh merupakan pengembangan dari konsep kampung tangguh. Harapannya adalah agar pesantren IBU betul-betul tangguh dalam menghadapi Covid-19. Tidak hanya tangguh sendirian tapi juga menjadi contoh bagi masyarakat untuk mematuhi segalaĀ item dalam protokol kesehatan.
āRole model itu kami kembangkan sebagai upaya pencegahan Covid-1, dan kami tahu pesantren merupakan tempat yang mempunyai kekuatan untuk mematuhi protokol kesehatan,ā ujarnya kepada NU Online.
Di tempat yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren IBU, KH Muhammad Hafidi Cholis menegaskan, kedispilinan keluarga besar pesantren IBU dalam mematuhi protokol kesehatan memang dilakukan sejak awal untuk menghindari penyebaran Covid-19 sedini mungkin di kalangan santri.
āBahkan saat santri dianjurkan pulang oleh pemerintah, kami pulangkan dengan mewanti-wanti agar santri di rumah tetap mematuhi protokol kesehatan,ā ucapnya.
KH Hafidi mengakui bahwa tingkat kepatuhan masyarakat desa terhadap protokol kesehatan masih rendah, sehingga perlu terus diberikan semangat atau penjelasan tentang pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan sebagainya demi keselamatan bersama. Karena itu, pihak pesantren tak bosan-bosannya menganjurkan kepada wali murid untuk patuh kepada protokol kesehatan.
āSelain memberi contoh, dalam berbagai kesempatan kami juga menyampaikan imbauan itu kepada masyarakat,ā jelasnya.
Pondok Pesantren IBU tampaknya laik menjadi pesantren percontohan tangguh terhadap serangan Covid-18. Ini bisa dilihat dari sarana protokol kesehatan yang cukup memadai. Misalnya, di gerbang utama di sediakan dua bilik penyemprotan desinfektan. Alat penyemprot di bilik itu bekerja secara otomatis. Ia akan mengeluarkan cairan saat ada orang masuk di situ. Bilik serupa juga disiapkan di pintu tengah untuk masuk ke area sekolah. Ini disiapkan untuk āorang dalamā yang ingin masuk ke area sekolah.
āBesok (hari ini, Selasa, 16/6), anak-anak (santri) sudah mulai kembali, makanya kita siapkan bilik desinfektan, tempat cuci tangan,Ā dan sebagainya,ā jelasnya.
Sedangkan persiapan bagi siswa-siswi sekolah formal di lingkungan pesantren IBU juga tak kalah bagusnya. Hampir seratus wastafel sudah terpasang di depan kelas, kantor dan falilitasĀ umum lainnya.
āKita tak boleh lengah. Kita ikuti semua saran pemerintah. Kita semua ingin Corona segera pergi, karena dampaknya cukup parah, baik bagi dunia pendidikan maupun lainnya. Ekonomi juga hancur,ā ulasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Ā
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua