Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendapat kunjungan dari peserta Zhenghe International Peace Forum (ZIPF) ke-5 di Surabaya, Rabu (17/7). Sebanyak 50 peserta bersilaturahim dipimpin Prof Hayun Ma, pimpinan Konferensi Internasional Zhenghe dan ketua panitia pelaksana Prof Akh Muzakki, yang juga Sekretaris PWNU Jatim.
Rombongan diterima Prof Dr Abd. A'la dan Prof Sonhadji Sholeh, Wakil Ketua PWNU Jatim, didampingi sejumlah pengurus lain, seperti Wakil Bendahara H Rasidi dan Wakil Sekretaris Sukron Dossy.
Dalam sambutan selamat datang, Prof Abd A'la mengingatkan, keberadaan NU dalam kehidupan masyarakat Indonesia, berperan dalam menciptakan keharmonisan Islam dan budaya masyarakat.
"Bagi NU, kita semua bersaudara. Bersaudara sesalam Islam, dan bersaudara sesama umat manusia. Ikatan persaudaraan inilah di NU dikenal sebagai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah," tuturnya.
Prof A'la juga menjelaskan peran kemasyarakat NU di Surabaya dan Jawa Timur. Setidaknya, ada di sekitar kita dua rumah sakit Islam, yang menjadi bagian dari pelayanan NU terhadap kebutuhan kesehatan bagi masyarakat.
"Ada RSI Ahmad Yani dan RSI Jemursari di Surabaya, serta Rumah Sakit Islam Siti Hajar di Sidoarjo. Belum lagi pelayanan pendidikan dengan berdirinya universitas NU di daerah di Jawa Timur dan Indonesia secara umum," tutur mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, didampingi Riadi Ngasiran, Pemimpin Redaksi Majalah Aula.
Selain itu, pada bagian lain Prof Sonhadji Sholeh juga memberikan informasi tentang eksistensi NU dalam kehidupan masyarakat.
"NU tidak pernah lepas dari keharmonisannya dengan budaya lokal dan budaya nasional bangsa Indonesia. Sehingga, sebelum NU berdiri pada tahun 1926, sesungguhnya wajah Islam di Indonesia ya seperti yang diperjuangkan NU hingga kini. Yakni, Islam ala Ahlussunnah Waljamaah yang memberikan rahmat bagi seluruh alam atau Islam rahmatan lil'alamin," tururnya.
Dalam kunjungan tersebut, disertai sejumlah tokoh seperti HMJ Bambang Sujanto (Pendiri Masjid Muhammad Chengho dan Dewan Pembina Masjid Muhammad Chengho Surabaya), H Haryanto Satryo (Ketua PITI Jatim), H Nurawi (Ketua Umum Yayasan Haji Muhammad Chengho Indoneisa, Surabaya) dan H Kadapi selaku pendiri Masjid Muhammad Chengho, Banyuwangi. (Ibnu Nawawi)