Puasa Rajab di Tengah Bencana, Ikhtiar Batin yang Menguatkan dari Santri Dayah MUDI Samalanga
NU Online · Selasa, 23 Desember 2025 | 21:30 WIB
Helmi Abu Bakar
Kontributor
Bireuen, NU Online
Di tengah suasana duka pascabanjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh sejak akhir November lalu, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Aceh tetap menjaga denyut spiritualnya. Musibah yang sempat menerjang lingkungan dayah, merendam sejumlah fasilitas, serta memaksa ribuan santri bertahan dalam keterbatasan tidak memadamkan semangat ibadah. Justru dari situ tumbuh kekuatan batin yang menenangkan, salah satunya melalui puasa Rajab dan kebersamaan saat berbuka.
Puasa Rajab tahap pertama yang dilaksanakan selama tiga hari di awal bulan menjadi momen penting bagi keluarga besar Dayah MUDI. Para santri, guru, dan pengurus meniatkannya bukan hanya sebagai ibadah sunnah, tetapi juga sebagai ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah di tengah ujian berat.
Di antara lumpur yang belum sepenuhnya kering dan proses pemulihan yang terus berjalan, puasa Rajab menjadi ruang jeda, tempat hati ditata kembali. Menjelang Magrib, halaman dan balai pengajian Dayah MUDI tampak lebih tenang dari biasanya.
Tidak ada hidangan mewah saat berbuka. Yang tersaji hanyalah makanan sederhana: nasi, kuah hangat, dan lauk ala kadarnya. Namun justru dari kesederhanaan itulah lahir kebersamaan yang menguatkan. Sekat-sekat lenyap, rasa syukur diperteguh.
Salah seorang guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Tgk Muhammad Ali, menuturkan bahwa suasana berbuka puasa Rajab tahun ini terasa lebih khusyuk.
“Kami berbuka dengan apa yang ada. Tidak banyak pilihan, tetapi penuh rasa syukur. Santri belajar bahwa keberkahan bukan diukur dari banyaknya makanan, melainkan dari kebersamaan dan niat yang lurus,” ujarnya, Senin (22/12/2026).
Bagi para santri, momen berbuka ini menjadi penguat mental di tengah kondisi yang belum sepenuhnya pulih. Ibnu Abdullah, salah seorang santri, mengaku berbuka puasa Rajab di tengah musibah memberinya pelajaran berharga.
“Kami benar-benar merasakan arti kebersamaan. Walaupun kondisi masih sulit, kami tetap bisa duduk bersama, berdoa, dan saling menguatkan,” katanya.
Di lingkungan santriwati MUDI Putri, suasana tak kalah menyentuh. Puasa Rajab dijalani dengan penuh kesabaran, meski sebagian santriwati masih menyimpan kelelahan pascabanjir. Saat azan Magrib berkumandang, doa-doa dipanjatkan dengan harap akan husnul khatimah, akhir yang baik, bagi semua yang diuji. Kebersamaan santriwati dalam berbuka menjadi simbol keteguhan: lembut, namun kuat.
Puasa Rajab di Dayah MUDI bukan sekadar ritual tahunan. Di tengah musibah, ia menjelma menjadi sarana penyembuhan batin. Santri belajar menahan lapar, mengelola emosi, dan memaknai ujian sebagai jalan peningkatan iman. Dalam tradisi dayah, puasa sunnah diajarkan bukan hanya sebagai ibadah personal, tetapi juga latihan kesabaran dan solidaritas sosial.
Selepas berbuka, kegiatan dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah dan zikir singkat. Tidak ada kemeriahan berlebihan. Yang hadir hanyalah ketenangan yang mengalir pelan, seolah menyelimuti setiap sudut dayah.
Di luar, sisa-sisa musibah masih tampak jelas. Namun di dalam, tumbuh keyakinan bahwa cobaan, seberat apa pun, dapat dilalui bersama.
Berbuka puasa Rajab di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga tahun ini menjadi potret keteguhan pesantren di tengah ujian. Kesederhanaan menu tidak mengurangi kekayaan makna. Justru dari piring-piring sederhana itulah lahir kekuatan spiritual yang menguatkan langkah santri dan guru untuk terus bertahan, belajar, dan berdoa.
Di tengah musibah, Dayah MUDI mengajarkan satu hal penting: iman dan kebersamaan adalah bekal utama. Dari keterbatasan lahir ketabahan, dari kesederhanaan tumbuh harapan. Di bawah langit Samalanga yang perlahan kembali cerah, doa-doa pun terus melangit, mengharap perlindungan, pemulihan, dan husnul khatimah bagi semua.
============
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: filantropi.nu.or.id.
Terpopuler
1
Hasil Musyawarah Kubro di Lirboyo: Serukan Islah hingga Usulkan Penyelenggaraan MLB
2
Dianjurkan Puasa Rajab Mulai Besok, Ini Niatnya
3
KH Miftachul Akhyar Terbitkan Surat Tabayun soal Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU
4
KH Ma'ruf Amin Nilai Keputusan Musyawarah Kubro di Lirboyo Utamakan Kemaslahatan Jam'iyah
5
Ini Rangkaian Acara Musyawarah Kubro Tokoh dan Pengurus NU di Pesantren Lirboyo
6
Gus Yahya Klarifikasi Undangan Peter Berkowitz, Potensi TPPU, dan Konsesi Tambang
Terkini
Lihat Semua