Ketua MDS Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan Ra Maltuful Anam, saat mengisi ceramah agama di Pamekasan. (Foto: NU Online/Hairul Anam)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur Ra Maltuful Anam kini menjadi idola baru di kalangan Nahdliyin. Itu tidak terlepas dari kedalaman ilmunya dan humor positifnya tiap kali diundang sebagai penceramah. Tema tobat menjadi salah satu pokok bahasan yang digandrunginya.
"Dalam hidup ini, sejatinya kita mesti menyadari 3 aspek tobat," terang Ra Maltuf, panggilan akrab Ra Maltuful Anam, di tengah-tengah ziarah kubur di Pondok Pesantren Miftahul Qulub, Polagan, Galis, Pamekasan, Ahad (9/3).
Ketiga aspek tobat tersebut meliputi masa lampau, masa kini, dan masa depan. Ketiganya mesti dipahami secara utuh agar manusia selalu dekat dengan ikhtiar pertobatan.
"Tobat terhadap masa lampau termasuk meninjau kembali tindakan-tindakan kita di masa lalu," paparnya.
Menurutnya, manusia perlu mencermati kesalahan-kesalahan di masa lampau, tanpa rasionalisasi atau sikap menghakimi diri sendiri. Memahami dengan jelas kesalahan yang telah dilakukan adalah tobat masa lalu.
"Tobat masa kini adalah mengoreksi kesalahan kita semaksimal mungkin. Jika kita tidak jujur mengenai uang, kita membayar segala yang harus kita bayar. Jika kita menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, kita memohon maaf atau mengakui kesalahan kita," urainya.
Sementara tobat masa depan, tambahnya, adalah bersumpah untuk berusaha semaksimal mungkin agar tidak pernah lagi mengulangi kesalahan di masa lalu. Jika seseorang dengan jujur dan hati-hati meninjau kembali kebiasaan atau kesalahan tertentu, maka ia akan tampak tidak lagi menarik baginya.
"Dikatakan bahwa tanda diterimanya tobat kita oleh Allah adalah ketika apa yang begitu menggiurkan kita menjadi tampak tidak lagi menggoda atau menarik," tegasnya.
Untuk tiap-tiap tindakan yang ditobati, perlu melakukan tiga hal. Ra Maltuf mengutip pendapat seorang sufi terkenal, Robert Frager.
Pertama, tinjaulah kembali dengan hati-hati contoh-contoh tobat di masa lalu. Kedua, bertobatlah sebanyak-banyaknya atas akibat-akibat tindakan itu.
"Kembalikanlah apa yang kita ambil dari orang lain. Mohon maaflah atas segala perbuatan yang menyakiti orang lain," paparnya.
Ketiga, terang Ra Maltuf, berjanjilah dengan tulus tidak akan melakukan apa saja yang dapat memicu pengulangan kesalahan di masa lalu.
“Bertekadlah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua