'Rekayasa Baja Antipeluru Unwahas' Sabet Penghargaan Paper Terbaik
NU Online · Sabtu, 5 Oktober 2019 | 19:00 WIB
Berbagai proses rekayasa terus dikembangkan oleh para peneliti dalam menghasilkan temuan material maju untuk mendukung program pembangunan nasional melalui inovasi dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti Unwahas adalah menciptakan material tahan peluru untuk aplikasi penguatan pengadaan alat sistem senjata (alutsista) dalam pertahanan nasional.
"Proses rekayasa material baja karbon menengah menjadi baja armor (antipeluru) dengan meningkatkan sifat fisiknya, telah dikembangkan. Sifat fisik ini berupa nilai kekerasan yang tinggi sehingga tidak mudah ditembus peluru," kata Helmy Purwanto yang mengembangkan material antipeluru ini.
Karena keunggulan-keunggulan tersebut, papernya terpilih sebagai paper terbaik dalam seminar internasional di Universitas Widyagama Malang. Seminar call for paper ini adalah International Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH 2019) digelar pada Rabu (2/10).
Acara yang digelar kali ini menghadirkan pembicara utama Ocky Karna Radjasa, Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti. Hadir sebagai narasumber yang lain adalah Mahadzir Ishak dari Universitas Pahang Malaysia, KÂ Sudhakar dari Institut Teknologi Nasional Maulana Azad, serta Ririen Prihadarini dari Malang.
Â
Terpopuler
1
Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
2
Kiai Miftach Moratorium Digdaya Persuratan, Gus Yahya Terbitkan Surat Sanggahan
3
Kronologi Persoalan di PBNU (7): Kelompok Sultan dan Kramat Saling Klaim Keabsahan
4
Majelis Tahkim Khusus, Solusi Memecahkan Sengketa untuk Persoalan di PBNU
5
Penembakan Massal Terjadi di Australia, Seorang Muslim Berhasil Lucuti Pelaku Bersenjata
6
Sehari Galang Donasi, Warga NU Losari Cirebon Kumpulkan Rp37 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
Terkini
Lihat Semua