Daerah

Rektor UIN Lampung: Sebagai Mayoritas, Islam Moderat Harus Terus Bersuara

Rabu, 13 Mei 2020 | 12:30 WIB

Rektor UIN Lampung: Sebagai Mayoritas, Islam Moderat Harus Terus Bersuara

Rektor melantik pengurus Pusat Kajian Moderasi Beragama atau PKMB UIN Raden Intan, Lampung. (Foto: NU Online/Teni Ma'arif) . 

Bandar Lampung, NU Online
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan sekaligus Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Profesor Mukri meresmikan Pusat Kajian Moderasi Beragama (PKMB). 
 
Pembacaan SK Rektor dilakukan Selasa (12/5) di ruang seminar UIN Raden Intan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan tentang pencegahan Covid-19. 
 
“Pembentukan PKMB ini sebagai upaya menjadikan UIN sebagai kampus yang memilki tolerasi dalam beragama, apalagi bila melihat bahwa Muslim adalah sebagai mayoritas di Lampung dengan kondisi masyarakat yang plural,” kata Profesor Mukri.
 
Disampaikannya bahwa pembentukkan PKMB merupakan langkah menindaklanjuti salah satu rekomendasi dari Rapat Kerja UIN 2020. 
 
“Isi poin tersebut menerangkan bahwa pimpinan bidang akademik dan kelembagaan direkomendasikan untuk segera membentuk pusat-pusat studi dan riset untuk mempersiapkan Akreditasi Perguruan Tinggi atau APT pada tahun 2021,” jelasnya.
 
Pada acara ini, rektor mengukuhkan 14 orang sebagai anggota PKMB yang diketuai Rizki Gunawan dan akan bertugas dalam kurun waktu 2020-2024. 
 
Profesor Mukri menginginkan ke depan PKMB menjadi wadah gambaran Islam yang ramah serta menghargai perbedaan. 
 
“Saya ingin kampus ini menjadi pusat moderasi. Islam garis keras tidak pernah menguasai panggung sejarah, dan hanya dicatat sebagai perusak. Kita harus menjadi Islam yang moderat, Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.
 
Di hadapan sejumlah undangan, Prof Mukri menjelaskan surat Al-Balad dengan mengajak warga UIN khususnya dan masyarakat luas umumnya untuk saling menghargai antar-golongan sebagai fitrah kehidupan. 
 
“Hal ini merupakan bentuk pengimplementasian nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Lebih jauh menghargai orang lain artinya juga menghargai rahmat Tuhan,” terangnya.
 
Rektor juga menjelaskan bahwa ibadah bukan terbatas formalistik seperti shalat, namun juga bisa diartikan dalam wilayah kepedulian terhadap sesama dan lingkungan yang mencerminakan hablum minnas dan hablum minal alam.
 
Kemudian kepada para pengurus, rektor mengingatkan agar mereka dapat mewarnai diskursus Islam moderat dan moderasi beragama. 
 
“Jangan diam. Kita ini (Islam moderat) mainstream, mayoritas. Mayoritas kalau tidak mau ngomong, lama-lama bisa tenggelam. Maka oleh sebab itu harus ngomong dan jangan berhenti belajar,” tegasnya.
 
Hadir juga dalam acara ini para wakil rektor, sejumlah dekan, direktur pascasarjana, kepala biro, wakil dekan dan wakil direktur, ketua LP2M. Juga kepala bagian akademik dan kemahasiswaan, serta ketua senat mahasiswa dan dewasn mahasiswa UIN Raden Intan.
 
 
Kontributor: Teni Ma'arif
Editor: Ibnu Nawawi