
Wali Kota Bogor Arya Bima Sugiarto saat sambutan di Batsul Masail Pembukaan Pra Munas Alim Ulama di Pesantren Al-Falakiyah, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/3) siang. (Foto: NU Online/Abdul Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
"Kalau hari ini Kota Bogor mainstream-nya moderat, Islam sebagai rahamtan lil ‘alamin itu karena ulama dan kiai NU," kata Bima Arya Sugiarto saat sambutan di Pembukaan Batsul Masail Pra Munas Alim Ulama di pesantren Al-Falakiyah, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/3) siang.
Ia menambahkan, berkembangnya Kota Bogor tidak terlepas peranan para ulama. Karena itu, dia berharap NU di Kota Bogor terus menyebarluaskan paham kebangsaan dan keislaman di masyarakat.
Bagi dia 4 hal yang selalu melekat pada diri Nahdlatul Ulama baik jamaah maupun jam’iyahnya. Silaturahim yang kuat, tradisi adab dan ilmu yang tinggi, tradisi dan nasionalisme.
"Silaturahim yang kuat, makanya ketika Gus Dur jadi Presiden beliau silaturahim ke luar negerinya masif. Lalu, soal ilmu dan adab, saya sering diingatkan para ulama jaga adab dan ilmu," katanya.
Kemudian, terkait tradisi dan nasionalisme NU kerap melawan kelompok masyarakat yang keliru memahami agama. Dia memastikan masyarakat yang ngotot ingin mengganti demokrasi menjadi khilafah bukanlah warga Bogor sebab paham keagaman di Bogor sama dengan NU yakni Islam moderat, Islam rahmatan lil ‘alamin.
"Di Bogor semangat utamanya adalah rahmatan lil ‘alamin, paham yang memadukan keislaman ke Indonesiaan. Kalau ada yang Khilaf itu DNA nya tidak sesuai dengan Kota Bogor," tuturnya.
Hadirnya Batsul Masail di Kota Bogor berharap mendapatkan berkah para kiai NU. Sempat ucap dia mendapat draft Batsul Masail dari Panitia, di dalamnya terdapat pembahasan isu terkini antara lain masalah lobster dan RUU Omnibus Law.
"Kami saja Kepala Daerah baru akan membahas minggu depan. NU sudah duluan, mudah-mudahan manfaat," tutupnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua