Daerah

Remaja Mimika Papua Isi Tahun Baru dengan Shalawatan

Sabtu, 2 Januari 2021 | 01:30 WIB

Remaja Mimika Papua Isi Tahun Baru dengan Shalawatan

Suasana Shalawat Lupa Lelah di Mimika, Papua menyambut tahun baru 2021. (Foto: Istimewa)

Mimika, NU Online
Pergantian tahun baru masehi biasanya disambut masyarakat dengan aneka kegiatan. Tidak sedikit yang mengekspresinya dengan melakukan hal negatif. Inilah tantangan bagi orang tua agar anak-anaknya dapat melewati pergantian tahun yang biasanya disambut dengan pesta pora, tapi dapat diisi kegiatan bermanfaat.
 
Hal ini disadari pengurus Jamaah Istightasah An-Nahdliyyah Mimika dan Pondok Pesantren Darussalam Mimika (PPDM). Mereka menggelar Shalawat Lupa Lelah. 
 
"Kegiatan ini punya tujuan untuk mengajak para remaja mengisi penyambutan tahun baru dengan hal-hal positif dan menyenangkan, seperti shalawat, dzikir, nasihat, silaturahim, dan sedekah," kata Ustaz Sugiarso, Jumat (1/1/).
 
Menurut Ketua Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah tersebut, hal ini juga bisa mengurangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, mabuk dan kecelakaan akibat adanya kegiatan sambut tahun baru yang negatif.
 
Acara diselenggarakan pada Kamis (31/12) malam di halaman Masjid Nurul Hikmah Pesantren Darussalam Mimika, Kampung Mwuare, Mimika, Papua. Kegiatan sempat membuat para panitia khawatir karena cuaca yang beberapa hari hujan deras dan kebiasaan hujan di malam tahun baru.
 
"Sungguh luar biasa, di mana dalam pekan terakir Desember ini Mimika diguyur hujan terus menerus sampai di mana-mana terjadi banjir,” ungkapnya. 
 
Kondisi ini juga semakin lengkap karena sejumlah tenda telah dipesan untuk kegiatan Natal. Karena itu, pengurus pesantren hanya bisa berdoa mengharap keridhaan Allah SWT agar acara nanti jangan sampai hujan. Bagaimana kenyataannya? “Alhamdulillah doa kami dikabulkan," kata Ustaz Iswahab.
 
Menurut Ketua Bidang Sarana Prasarana PPDM ini, bahwa panitia pantas bangga karena kebanyakan orang berpesta menyambut tahun baru dengan kegiatan kurang bermanfaat. “Alhamdulillah kami dapat menyelenggarakan kegiatan shalawat,” ungkapnya.
 
Kegiatan juga sebagai sarana silaturahim dan syiar shalawat di kalangan remaja dalam wadah Ahbabul Musthofa Mimika (AMM) dengan afiliasi ke Ahbabul Musthofanya Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf Solo. Saat ini AMM mewadahi beberapa grup hadrah yang mengadakan rutinan Istighatsah An-Nahdliyyah, seperti grup Miftahul Jannah dari Remaja Masjid Al Ikhlas Kampung Kadun Jaya. Juga Az-Zanzibar dari Remaja Masjid Al Aqsa, Irigasi, Nurul Mustofa dari Remaja Masjid Istiqlal Kampung Bhintuka, Al Ikhlas dari Santri Masjid Al Ikhlas Kampung Wanagon, Darussalam Mimika dari santri PPDM dan grup lainnya.
 
Acara diawali shalat Isya berjamaah dan shalat hajat dan dilanjut dzikir diimami KH Fadlan. Wakil Ketua PCNU Mimika ini juga menyampaikan agar semua pihak melakukan evaluasi dengan harapan lebih baik di tahun baru serta dihindarkan dari balak dan bencana. Kegiatan berlanjut dengan pembacaan Ratib Haddad dan acara inti Shalawat Lupa Lelah dari grup grup anggota AMM. 
 
Dalam sambutannya, Imam Mawardi memberikan apreasiasi atas gagasan panitia untuk menggelar kegiatan positif ini. 
 
"Mari terus kita giatkan dan kembangkan kemampuan dan kegiatan shalawat. Semoga suatu saat dengan kesiapan kalian suatu saat Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf bisa hadir di Mimika ini," harap Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika tersebut. 
 
Sementara itu pengurus PPDM bidang pendidikan, Ustaz Muh Nafik mengajak semua yang hadir untuk melakukan evaluasi. Bahwa hitungan tahun pasti tambah, tapi sebenarnya umur kian habis. 
 
“Mari kita gunakan umur ini dengan sebaik baiknya," ajaknya.
 
Tepat pukul 00.00, pembacaan mahalul qiyam menggema di tengah malam di bawah kemunculan rembulan yang bersinar terang. Kegiatan juga diisi dengan acara membakar makanan. Syahdu shalawat disertai dengan bau sedap dan gurih ikan, ayam, jagung, ubi, petatas, keladi yang dibakar sejak shalawat dimulai. 
 
"Makanan ini insyaallah berkah karena telah terpapar ribuan bacaan shalawat," terang ahli bakar khas Papua, Sutrisno dan Jumar.
 
Di kesempatan yang sama, sejumlah orang tua tidak bisa menahan bangga atas kreasi yang dilakukan sejumlah anak muda ini. Bagi mereka, ini adalah hal positif yang layak untuk dipertahankan.
 
"Semangat santri luar biasa membuat bangga kami yang sudah tua ini," kata sesepuh Paguyuban Bojonegoro, H Muh Kusni. 
 
Sementara itu Ketua Bidang Keuangan PPDM, Muhamad Aminuddin merasa dampak positifnya. Menutunya, setidaknya dengan acara ini remaja sudah tidak sempat main petasan dan kegiatan negatif lain," kesannya.
 
Ustadz Muhtadin selaku koordinator grup AMM turut mengamini. Bahwa kegiatan hendaknya dapat dilaksanakan kembali di tahun berikutnya. Bahkan kalau bisa dijadikan sebagai program rutin tahunan.
 
"Saya harap semua grup untuk tetap semangat latihan dan tidak gampang putus asa atau bosan, namun tetap istikamah," ajak dia.
 
Sejumlah kalangan bersyukur karena acara berjalan lancar. Cuaca cerah dan cahaya rembulan menampakkan keindahannya menyambut shalawat. Teriring silaturahim, dzikir, muhasabah dan pengharapan bagi tahun yang lebih baik.
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin