Daerah BANJIR SUMATRA

Rumah Hancur dan Akses Terisolasi, Warga Tapanuli Selatan Menanti Bantuan Pemulihan

NU Online  ·  Kamis, 11 Desember 2025 | 12:00 WIB

Rumah Hancur dan Akses Terisolasi, Warga Tapanuli Selatan Menanti Bantuan Pemulihan

Ilustrasi: akses warga di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara terdampak banjir beberapa waktu lalu. (Foto: dok Polres Tapsel)

Tapanuli Selatan, NU Online

Penyaluran kebutuhan dasar bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara mulai menunjukkan perbaikan. Bantuan sandang dan pangan telah merata ke sejumlah titik pengungsian.

 

Namun, beberapa wilayah masih terisolasi akibat cuaca ekstrem sehingga menyulitkan proses distribusi bantuan. Dalam kondisi tersebut, warga tidak hanya membutuhkan kebutuhan pokok, tetapi juga dukungan untuk memperbaiki rumah yang rusak dan akses yang terputus.


Ketua PC GP Ansor Tapanuli Selatan, Ahmad Rifai Purba, menyampaikan bahwa para pengungsi berharap adanya bantuan untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak dan terendam lumpur hingga saat ini.


“Tiga hari lalu, NU menyalurkan bantuan bahan pokok serta bahan bangunan seperti tenda, seng, paku, dan batu bata. Namun, kerusakan rumah warga sangat banyak sehingga bantuan tersebut masih jauh dari cukup,” ujar Purba kepada NU Online, Rabu (10/12/2025).


Ia menjelaskan, kondisi tanah pascabencana di beberapa lokasi sudah pecah dan mengering, sementara lapisan lumpur yang tebal menghambat proses pemulihan.


“Tanah di sini sudah pecah sehingga rawan ambles. Sawah warga semuanya rata dengan tanah, dan beberapa kampung juga sudah dikosongkan,” ungkapnya.


Purba mengatakan, tingginya intensitas hujan membuat sejumlah daerah terisolasi kesulitan mendapatkan bantuan dari luar. Beberapa wilayah yang terputus aksesnya antara lain Sironcitan di Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, serta Kecamatan Sangkunur.


“Warga di daerah itu minim mendapatkan logistik maupun obat-obatan. Jembatan penghubung juga sudah ambruk, sehingga jalur darat tidak mungkin dilalui,” ungkapnya.


Ia berharap bantuan segera datang bagi warga yang masih berada di daerah terisolasi. “Saya sangat berharap pemerintah dan relawan NU bisa segera membantu warga kami,” katanya.


Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, terdapat 23 bangunan sekolah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. Sementara itu, BPBD Sumatera Utara melaporkan bahwa korban meninggal di Kabupaten Tapanuli Selatan mencapai 86 orang, dan 30 orang lainnya masih dalam pencarian.

 

============

Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: filantropi.nu.or.id.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang