Daerah

Santri Tebuireng Galang Dana Sosial untuk Korban Kebakaran di Sumatera

Kamis, 19 September 2019 | 08:30 WIB

Santri Tebuireng Galang Dana Sosial untuk Korban Kebakaran di Sumatera

Santri Tebuireng Galang Dana Sosial untuk Korban Kebakaran di Sumatera. (Foto: NU Online/Syarif)

Jombang, NU Online
Organisasi Pelajar Islam Andalas (OPIA) menggalang dana sosial untuk bencana asap yang menimpa Jambi, Riau dan Kepulauan Riau. OPIA sendiri adalah organisasi santri Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur yang berasal dari pulau Sumatera.
 
Menurut koordinator aksi Muhammad Rifqi penggalangan dana dilakukan di berbagai lokasi di Jombang. Seperti kampus Ma'had Aly Hasyim Asy'ari, Pesantren Tebuireng, Kebon Rojo Jombang, dekat pasar Cukir dan lampu merah dekat Stasiun Kereta Api Jombang. Dalam aksi ini, OPIA bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Sumatera (Ikamatra) Jombang.
 
"Masalah kabut asap di Riau, Jambi dan sebagian Kepulauan Riau sudah sangat parah. Sekolah libur sudah berminggu-minggu. Karena permasalahan ini, kita merasa tergerak hati untuk melakukan aksi sosial berupa penggalangan dana sosial," jelasnya, Selasa (17/8).
 
Dikatakannya, saat ini beberapa keluarganya dan masyarakat yang di Sumatera sedang membutuhkan masker, obat sesak nafas dan bantuan pemadaman api di lahan gambut yang terus terjadi. Hingga kini, masyarakat Riau dan Jambi tidak bisa beraktivitas bebas di luar rumah karena pekatnya asap.
 
Masyarakat setempat juga sudah banyak yang mengalami gangguan pernafasan, alergi kulit, batuk-batuk dan sakit mata akibat asap. Selain itu, para petani dan masyarakat juga terganggu dalam bekerja.
 
"Dana ini rencananya akan kita kirim lewat Pesantren Tebuireng Cabang Riau untuk kebutuhan dasar masyarakat sana," tambah pria asal Kepulauan Riau ini.
 
Rifqi menjelaskan, di Jombang ada ribuan mahasiswa dan santri yang berasal dari Sumatera. Mayoritas mereka bejar di Pesantren Tebuireng, Bahrul Ulum, Mambaul Ma'arif dan Darul Ulum. Ada juga yang belajar di Universitas Darul Ulum, Universitas Hasyim Asy’ari, Universitas KH A Wahab Hasbullah, Universitas Pesantren Darul Ulum, STKIP PGRI, dan STIKES PGRI Jombang.
 
"Ini juga sebagai ajang untuk merapatkan barisan teman-teman organisasi," ujar Mahasantri Ma'had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng ini.
 
Lebih lanjut Rifqi berharap pemerintah daerah, pemerintah pusat, TNI dan Polri mencurahkan perbatiannya ke Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau. Karena ini menyangkut hajat orang banyak.
 
Ia juga berharap Presiden Jokowi memberikan sanksi tegas ke pembakar lahan terutama perusahaan besar yang membakar ribuan hektar hutan pulau Andalas.
 
Kejadian ini menurutnya tidak hanya sekali ini namun sudah berulang kali. Ia menanyakan ketegasan pemerintah dan perusahan dalam masalah kebakaran hutan. Seakan tak belajar dari masa lalu. Secara khusus Rifqi juga meminta masyarakat berperan aktif dalam menjaga bumi Andalas dari kebakaran hutan lagi.
 
"Pemerintah pusat dan daerah ini datang kalau api sudah besar. Tidak mau mengantisipasi malah pilih menanggulangi. Padahal biayanya lebih banyak," tandas Rifqi.
 
 
Pewarta: Syarif Abdurrahman
Editor: Musthofa Asrori