Mataram, NU Online
Ketua satgas NU Peduli Covid-19 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (WNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) L Aksar Anshori menyoroti tingginya jumlah anak-anak yang terpapar virus Corona (Covid-19) khususnya di wilayah NTB.
"Penularan Covid-19 di NTB makin hari kian menghawatirkan. Penambahan angka pasien posotif terus naik, bahkan kasus positif sudah menembus angka 300 kasus per 6 april 2020 dan kasusnya sudah menjangkiti puluhan anak-anak," ujarnya Rabu (6/5) di Mataram.
Hal itu disampaikan saat mensikapi hasil paparan Covid-19 terhadap puluhan anak-anak memunculkan kesan pemerintah daerah makin tidak fokus memutus rantai penularan virus ini.
"Anak-anak saat ini dalam posisi sangat bahaya, mereka rentan tertular virus Corona dan hal ini tidak boleh dibiarkan terus berlanjut. Pemerintah daerah harus responsip dan memberikan perhatian khusus dalam mencegah penularan covid-19 terhadap anak," tegasnya.
Dikatakan, anak-anak memiliki potensi tertular dikarenakan keterbatasan yang mereka miliki seperti mereka belum memahami aturan dan tata cara menghindar dan melindungi diri bahaya, tidak memiliki pengetahuan mengenai penyakit dan penularannya serta imunitas tubuh yang belum stabil. Karena keterbatasan ini anak-anak sangat rentan tertular Covid-19.
Pihaknya belum melihat ada upaya khusus yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah penularan Covid-19 pada anak. Faktanya 22 anak yang postif Covid-19, tertular dari orang-orang terdekat mereka yang memiliki riwayat positif terjangkit Covid-19.
"Ini salah satu bukti bahwa protokoler pencegahan dan penanganan penularan covid-19 tidak dilaksanakan dengan ketat dan profesional oleh pemerintah daerah," ucapnya.
Dikatakan, ada beberapa kasus positif Corona yang menimpa anak-anak seperti pasien nomor 283, an. MYK, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 an. Tn. HT.
"Kemudian pasien nomor 284, an. UAQ, laki-laki, usia 1 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 230, dan lain-lain," ungkapnya.
Oleh karena itu, Gugus Tugas NU Peduli Covid-19 PWNU NTB mendesak pemerintah daerah memiliki perhatian khusus dan serius atas kasus ini. Tidak boleh lagi ada anak-anak yang terpapar Covid-19.
"Kami minta pemerintah daerah mengambil langkah cepat dan tepat untuk mencegah dan memutus rantai penularan virus Corona yang berpotensi menjangkiti anak," pintanya.
Pemerintah daerah harapnya, harus segera terapkan protokoler bagi anak tanpa gejala, anak dalam pemantauan, pasien anak dalam pengawasan, kasus konfirmasi, dan anak dengan orangtua/pengasuh/wali berstatus orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, kasus konfirmasi, dan orangtua yang meninggal karena Covid-19.
kontributor : Hadi
Editor: Abdul Muiz