Mimika, NU Online
Ruh Nahdlatul Ulama adalah pesantren, sehingga jamiyah tersebut tetap eksis dan mampu menjawab tantangan maupun perubahan jaman. Ini tidak lepas dadi ciri khas pesantren NU yang menyatu dan berinteraksi intensif dengan masyarakat sekitar dengan menjawab persoalan umat.
Pesantren Darussalam Mimika, Pesantren Wirausaha Ahlus Sunnah wal Jamaah an-Nahdliyah menyadari betul situasi seperti ini. Umum diketahui bahwa Provinsi Papua saat ini sedang dalam proses pemekaran.
"Rencana Kabupaten Mimika menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah telah membawa berbagai perubahan, termasuk pemekaran kabupaten, tata kota, ekonomi, pendidikan, struktur sosial, dan pertanahan," terang Ustadz Sugiarso, Kamis (7/5).
Ketua Pengurus Pesantren Darussalam Mimika tersebut megemukakan bahwa pondok perlu menjawab perubahan itu dengan menyusun rencana pengembangan jangka panjang.
"Jelas bahwa kepemilikan tanah yang sah menjadi strategi kunci rencana jangka panjang. Keinginan mendirikan perguruan tinggi dan pendidikan formal di dalam lingkungan pesantren menjadi tantangan, khususnya penyediaan lahan yang sah dan memadai," terangnya.
Rencana ini ditanggapi dengan cepat oleh Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Pesantren Darussalam, Iswahab. Yang dilakukan bersama tim yakni membeli tanah sebelah kiri yang berjarak kurang lebih 50 meter dari pesantren.
“Yakni masih di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur dengan luas tanah 3.596 meter yang kami sudah sepakat uang muka diambilkan dari kas pesantren, serta sisanya dipikir bersama," jelasnya.
Gerak cepat pengumpulan dana dipimpin oleh koordinator donatur, H Totok Suharto, mulai Senin (16/3). Dan segera setelah keputusan dibuat, hasilnya disampaikan ke sejumlah teman kerja tidak hanya di Timika, tapi seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah respons teman di Jakarta dan Bandung bagus. Jangan khawatir, saya akan berjuang untuk kumpulkan dana," terang sesepuh NU Srikaya SP2 ini.
Kekompakan Nahdliyin Mimika di bawah koordinasi Jamaah Istighasah an-Nahdliyah ini luar biasa. Dalam hitungan kurang dari 2 bulan mampu membayar uang muka Rp50 juta pada Sabtu (25/4) sekaligus dilakukan verifikasi legalitas dan lapangan oleh tim bidang sarana dan prasarana. Hal itu sangat membanggakan karena pada saat yang bersamaan tengah berlangsung pandemi Corona dengan berbagai pembatasan aktivitas.
"Alhamdulillah 3 hari wira-wiri naik turun dari Mwuare hingga Mimika kehujanan dan kepanasan, saya sangat bahagia karena melihat pengurus semangat dengan kerja tim, sehingga pondok akhirnya berhasil punya tanah resmi wakaf para jamaah 3.596 meter,” terang Ustadz Hasyim Asyari. Tim yang ikut hadir sumringah menyaksikan penyerahan sertifikat tanah, lanjutnya.
Kesan mendalam dirasakan juga disampaikan ketua bidang sarana dan prasarana.
Dalam pandangan Iswahab, seberat apa pun perjuangan akan terasa ringan karena satu tujuan semata mengharap ridla Allah SWT.
“Ini yang kami rasakan saat ini. Begitu mudahnya membeli tanah hanya dalam hitungan hari, walaupun dalam suasana pandemi dan pembatasan," ungkapnya.
Menurutnya, apa yang dirasakan saat ini bahwa semua pintu hati Nahdliyin ingin agar NU di Timika bisa pendidikannya maju sehingga dari kalangan bawah menengah maupun atas memberikan apa yang dipunyai.
"Terima kasih kepada semua saudara-saudaraku. Perjuangan kita di NU tidak akan sia- sia sesuai pesan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asyari barangsiapa yang menghidupkan NU, maka dianggap sebagai santrinya dan didoakan husnul khatimah," papar Iswahab.
Kesan haru disampaikan juga pengurus lain bahwa banyak kemudahan yang diberikan sehingga bisa membeli sebidang tanah walaupun keadaan terbatas dengan adanya virus Covid-19.
“Apa yang dilakukan bidang sarana dan prasarana di lapangan bekerja luar biasa dengan target yang sangat memuaskan," kesan ketua bidang keuangan dan administrasi, Mohamad Aminudin.
Prosesi pelunasan dilakukan di hadapan notaris pada Rabu (5/5) dengan disaksikan para pengurus dan donatur Pesantren Darussalam Mimika. Terlihat ada H Fadlan, Hj Asmawati, H Moch Kusni, Hj Ulyatin, H Totok Suharto beserta istri, Iswahab, Puji Erwanti, Sutrisno, Ustadz Hasan, serta Ustadz Hasyim Asyari.
Bagi yang berkenan untuk Infak maupun donasi serta wakaf bisa ditransfer ke rekening BRI: 489601012806530 atau Mandiri: 1540015395910 atas nama: Yayasan Darussalam Mimika. Setelah itu konfirmasi ke nomor gawai 08124034333 yakni Aminuddin selaku bendahara, 081247139178 atas nama H Totok Suharto, serta Iswahab di 08124092604.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR