Mojokerto, NU Online
Pemuda hari ini adalah, pemimpin di masa mendatang. Kalimat tersebut menjadi kesadaran bersama bagi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Karenanya, sejumlah kaderisasi dan kegiatan sarat manfaat diselenggarakan sebagai ikhtiar menempa diri.
“Kalian adalah kader dan pelajar Nahdlatul Ulama yang nantinya juga akan meneruskan perjuangan para ulama dan kiai,” kata, Lailatul Jamiatin, Ahad (15/9).
Menurut Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur tersebut, selain belajar berorganisasi, maka pelajar juga wajib mempunyai bekal untuk sarana berdakwah mengenai ilmu yang dimiliki.
“Walaupun sedikit, namun berguna di masyarakat,” ungkapnya.
Penegasan tersebut disampaikannya pada Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU setempat.
Kegiatan dipusatkan di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin, Desa Sumbertebu, Bangsal yang dimulai Sabtu hingga Ahad (14-15/9).
Menurutnya, peran serta pelajar Nahdlatul Ulama di masyarakat perlu diperhatikan. “Sebagai pelajar, IPNU dan IPPNU semestinya berperan besar dalam kemajuan agama terkhusus Nahdlatul Ulama dan juga dalam kemajuan pemerintahan wilayah masing-masing,” jelasnya.
Jamiatin berharap dengan Makesta, kader IPNU dan IPPNU lebih bersemangat dalam berorganisasi, lebih berkualitas dalam segi sumber daya manusianya dan dapat menjadi kader militan.
“Kader militan adalah mereka yang tiada paksaan dan rela berjuang di Nahdlatul Ulama, tanpa pamrih,” ungkapnya.
KH Jamaludin yang mengisi materi aswaja NU memaparkan bahwa hendaknya peserta menjadi anak muda penerus NU yang siap menghadapi zaman dengan juga memperkokoh akidah.
“Jangan sampai tergoyahkan oleh paham-paham radikal dan liberal,” katanya. Karena sebagai penerus ulama, maka para pelajar dan pelajar putri harus mengamalkan ilmu, lanjutnya.
Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bangsal tersebut mengemukakan pelajar tidak hanya berjuang di organisasi, juga mempunyai kewajiban dalam mengamalkan ilmu yang dipunyai.
“Meskipun satu ayat , itu merupakan suatu ladang ilmu jariyah di alam barzah yang akan kalian hadapi kelak,” urainya.
Ketua IPNU, Mujibaturrahman berpesan kepada peserta Makesta lebih memahami NU dan menjadi kader sebagai pejuang, bukan penikmat semata.
Kegiatan dihadiri jajaran MWCNU Bangsal, Fatayat NU, Muslimat NU, PC IPNU IPPNU Kabupaten Mojokerto, Koramil, dan Camat Bangsal.
Pewarta: Syaiful Alfuat
Editor: Ibnu Nawawi