Sebelum Liburan Ramadhan Santri Denanyar Peringati 1000 Hari Wafatnya Gus Im
Sabtu, 8 April 2023 | 17:00 WIB
Suasana Peringatan 1000 Hari Wafatnya KH Hasyim Wahid atau Gus Im di Masjid Jami' Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat malam (7/4/2023). (Foto: Dok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar)
A. Syamsul Arifin
Penulis
Jombang, NU Online
Para santri Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengikuti Peringatan 1000 Hari Wafatnya KH Hasyim Wahid atau Gus Im, Jumat malam (7/4/2023) di Masjid Jami' Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar.
Kegiatan yang diselenggarakan Pesantren Mambaul Ma’arif ini sekaligus dalam rangka memperingati Nuzulul Qur'an dan memanfaatkan momentum sebelum liburan pondok. Pesantren yang didirikan KH Bisri Syansuri ini tidak lama lagi akan meliburkan kegiatan belajar santri. Mayoritas santri akan pulang ke daerahnya masing-masing.
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, KH Abdussalam Shohib menyampaikan, selain santri-santri Pesantren Mambaul Ma’arif, ada juga sejumlah santri Gus Im yang datang pada acara ini. Mereka semua ingin mendoakan almarhum Gus Im dan berharap mendapat keberkahan dari Allah swt.
"Alhamdulillah banyak santri-santrinya Gus Im yang saat ini juga hadir di sini. Karena menghormati dan ingin membuktikan bahwa mereka adalah murid yang setia kepada Kiai Hasyim Wahid. Semoga dengan peringatan 1000 harinya beliau, beliau semakin mendapatkan tempat terhormat dan tempat yang bahagia di sisi Allah swt," katanya.
Cucu KH Bisri Syansuri ini menjelaskan, orang-orang yang sudah meninggal, termasuk Gus Im tentu merasa bahagia karena ada banyak orang yang masih peduli dengan istiqamah mengirimkan doa dan tahlil kepadanya.
"Karena orang yang sudah wafat tidak ada lagi yang diharapkan kecuali doa dan istighfar dari orang-orang yang masih hidup," jelas wakil ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini.
Doa dan istighfar menjadi sangat berarti untuk orang-orang yang sudah meninggal. Untuk itu, sangat beruntung bagi keluarga yang masih memperhatikan anggota-anggotanya yang meninggal dunia dengan mengirimkan doa dan memohon ampunan kepada Allah swt.
"Jadi anugerah yang indah, pemberian yang paling istimewa orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal adalah doa dan istighfar, memintakan ampunan untuk beliau-beliau yang sudah wafat," ungkapnya.
Kiai yang kerap disapa Gus Salam ini berharap Gus Im yang makamnya berada di pemakaman keluarga besar Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar bersama dengan masyayikh Pesantren Denanyar selalu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah swt.
"Termasuk berkahnya Ramadhan, semoga mereka semua dimerdekakan (dibebaskan) dari api neraka," ucap Gus Salam.
Gus Im adalah salah satu cucu dari KH Bisri Syansuri salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Gus Im merupakan putra terakhir dari almaghfurlah KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah Bisri atau adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terakhir.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua