Jombang, NU Online
Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar shalat Idul Adha 1442 untuk kalangan internal pesantren di masjid pesantren setempat. Masjid peninggalan KH M Hasyim Asy'ari ini mulai dipersiapkan para santri untuk shalat Idul adhaa sejak pukul 06.15 WIB.
Kepastian ini disampai Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng Ustadz Iskandar, Senin (19/7). "Shalat Id tahun ini, digelar sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya," jelasnya, Selasa (20/7).
Ustadz Iskandar menjelaskan shalat Idul Adha di masjid Tebuireng tidak dibuka untuk umum. Jama'ah yang diperkenankan ikut shalat hanya pengasuh pesantren, keluarga dzuriyah, dewan asatidz, pengurus, dan beberapa santri yang telah berada di area pesantren.
"Shalat Id berjamaah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.
Ia menambahkan, bagi masyarakat sekitar pesantren yang ingin menggelar shalat Idul Adha maka diperkenankan untuk shalat Idul Adha di Masjid Ulil Albab. Masjid tersebut berada di pinggir Pondok Pesantren Tebuireng Putri.
"Masyarakat sekitar Pesantren Tebuireng telah diberikan tempat khusus di Masjid Ulil Albab yang berlokasi sebelah barat Pesantren Putra Tebuireng," tegasnya.
Pemisahan ini, kata Ustadz Iskandar adalah upaya pesantren untuk mencegah kerumunan. Pembagian jamaah shalat Ied juga untuk menghindari kontak secara langsung antarmasyarakat sekitar dengan santri dan asatidz di lingkungan Pesantren Tebuireng.
Ia juga berpesan kepada santri, asatidz, dan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni wajib membawa masker, cuci tangan, peralatan ibadah masing-masing dan tetap menjaga jarak.
Seusai shalat Idul Adha, Pesantren Tebuireng direncanakan akan menyembelih 27 hewan kurban berupa sapi. Beberapa tokoh nasional juga mengirim hewan kurbannya ke Tebuireng seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Kami imbau semua tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memakai masker, bawa peralatan ibadah sendiri, dan jaga jarak," tambahnya.
Sementara itu, Masjid Agung Baitul Mukminim Jombang meniadakan shalat Idul Adha 1442 H. Hal ini dikarenakan masih masa Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Masjid yang berada di barat rumah dinas Bupati Jombang ini tampak sepi tanpa ada persiapan apapun. Tidak seperti tahun sebelumnya.
"Tidak ada shalat Idul Adha di Masjid Agung Baitul Mukminin," kata Kepala Sekertaris Masjid Agung Baitul Mukminin, Luqman Hakim.
Menurutnya, keputusan peniadaan shalat Idul Adha ini karena mengacu pada surat edaran Menteri Dalam Negeri dan Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab yang berisi pembatasan kegiatan masyarakat.
"Karena kita mengikuti instruksi Bupati Jombang sekaligus surat edaran Mendagri terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat," tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin