Daerah

Simulasi Bencana Tsunami, Ketua NU Cilacap: Jangan Kaget dengan Fenomena Alam

Senin, 24 Oktober 2022 | 03:30 WIB

Simulasi Bencana Tsunami, Ketua NU Cilacap: Jangan Kaget dengan Fenomena Alam

Ketua PCNU Cilacap, KH Nasrulloh Muhson saat acara Simulasi Bencana Tsunami di Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Sabtu (22/10/2022). (Foto: NU Online/Naeli Rokhmah)

Cilacap, NU Online

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, Jawa Tengah, KH Nasrulloh Muhson mengimbau warga NU agar tidak kaget dengan fenomena gejala alam. Sebaliknya Nahdliyin harus siap siaga agar bisa meminimalisir dampak saat terjadi bencana alam .


Gus Nas dimikian dia akrab disapa mengungkap, terkait gejala alam, Allah swt telah memberikan petunjuk dalam Al-Aur'an.


"Dalam Al-Qur'an juz 30, mayoritas mengungkap gejala-gejala alam. Kita sebagai orang NU tidak kaget dengan fenomena alam bencana. Karena warga NU sering membaca Al-Qur'an. Bumi ini potensial akan meledak dan hancur," ungkapnya pada acara Simulasi Bencana Tsunami di Desa Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Sabtu (22/10/2022).


Acara yang diinisiasi NU Cilacap Peduli ini digelar bekerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap. Kegiatan digelar usai pelaksanaan upacara Hari Santri 2022 yang digelar di lapangan desa setempat.


Gus Nas mengatakansimulasi bencana tsunami ini menjadi latihan berkala besar. Harapannya akan menambah pengetahuan kepada masyarakat kuat tentang kebencanaan. Mengingat Kabupaten Cilacap adalah supermarket bencana.


"Semoga latihan skala besar ini sukses dan sukses pula tidak ada gempa tsunami di Cilacap harapannya," kata beliau.


Sementara Sekretaris NU Cilacap Peduli, Basith Wahib mengungkap bahwa kegiatan ini dilatar belakangi oleh tingginya kerawanan bencana di Kabupaten Cilacap. Keadaan ini menuntut warga Cilacap agar memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melindungi diri dari bencana.


"Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah yang menjadi 'supermarket' bencana. Maka masyarakat harus mempunyai kemampuan untuk melindungi diri dari bencana dengan pelatihan simulasi. Dengan demikian mereka waspada dan mampu meminimalisir dampak bencana," kata Basith.

 

Basith menuturkan bahwa kegiatan simulasi hari itu dibagi menjadi tiga agenda, yakni Simulasi bencana, Dapur Umum, dan Mitigasi Spiritual. Simulasi bencana ini melibatkan para siswa PAUD, MI, dan warga sipil dengan total peserta sekitar 800 orang. Adapun titik awal adegan dimulai dari Pantai Wagir Indah, Pasar Caplek, dan PAUD Bahrusofa.


Dari titik-titik tersebut, peserta simulasi berlari menuju titik kumpul yang dipusatkan di Gedung MI Yabakii Welahan Wetan dengan estimasi waktu 10 menit.


Simulasi didampingi langsung oleh BPBD Cilacap. Dari laporan Kalak BPBD Cilacap Wijonardi, simulasi berhasil dengan indikasi semua peserta mampu mencapai titik finish sesuai waktu yang ditentukan.


Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: Kendi Setiawan