Sobo Deso, Ikhtiar NU Banyuwangi Menyapa Jamaah Hingga Kampung
Senin, 29 Juni 2020 | 22:00 WIB

Suasana Sobo Deso yang digelar PCNU Banyuwangi dalam menyerap aspirasi jamaah. (Foto: NU Online/M Sholeh K)
M Soleh Kurniawan
Kontributor
Banyuwangi, NU Online
Para pengurus Nahdlatul Ulama di berbagai tingkatan hendaknya tidak semata menuntaskan program kerja. Yang dibutuhkan adalah bagaimana menjadikan seluruh khidmat tersebut kaya dengan inovasi agar kian banyak jamaah yang terlibat.
Penegasan ini disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, KH Ali Makki Zaini. Bahwa peningkatan inovasi program kinerja merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan dari kepengurusan hingga tingkatan NU paling bawah.
“Berikan layanan terbaik dengan sentuhan inovasi kepada masyarakat yang membutuhkan. Optimalkan secara sungguh-sungguh potensi tenaga, pikiran, dan kelebihan rezeki yang kita miliki saat ini. Tidak perlu saling menunggu dan banyak rapat,” kata Gus Makki, sapaan akrabnya, Ahad (28/6).
Di hadapan sejumlah pengurus dan anggota Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Rejoagung, Kecamatan Srono yang hadir pada acara silaturahim dan Sobo Deso di balai desa setempat, dirinya menuturkan makna inovasi.
“Inovasi sebagai langkah penting penyegaran untuk menarik minat dan perhatian kepada masyarakat. Menjadi pengurus NU harus mampu merangkul seluruh elemen masyarakat beserta keragaman adat dan budaya maupun potensi lainnya di masing-masing desa ataupun kelurahan,” ungkapnya.
Dirinya juga mengingatkan jangan sampai pengurus tercerai-berai hanya karena kepentingan segelintir dan kepentingan sesaat. “Ini amanah, jangan dikira kita menjadi pengurus NU tidak dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT,” tegas Gus Makki.
Karenanya, Sobo Deso ini menjadi media bagi PCNU sebagai langkah silaturahimi dan menyerap saran dan masukan dari jamaah yang hadir secara langsung. Dalam pandangannya, jamaah memiliki kesempatan sama untuk menyampaikan saran atau pun masukan kepada pengurus cabang.
“Monggo disampaikan saja permasalahan-permasalahan yang penting untuk kita kerjakan bersama. Mulai dari hal pendidikan, amaliah, kesehatan, ataupun permasalahan lainnya,” jelas Gus Makki yang malam itu juga didampingi langsung oleh jajaran pengurus dan badan otonom.
Sementara itu Wakil Ketua PCNU Banyuwangi, Mohammad Arif Fauzi menjelaskan bagaimana melakukan penguatan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja an-Nahdliyah kepada hadirin. “Sepatutnya kita semua sebagai Nahdliyin senantiasa menginternalisasi fikrah Nahdliyah dalam menyelesaikan setiap persoalan masing-masing,” kata Arif.
Adapun program Sobo Deso telah dijalankan PCNU Kabupaten Banyuwangi di sejumlah desa yang tersebar, misalnya: Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi; Desa Rogojampi, Kecamatan Rogojampi; Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi; Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring; Desa Gladag Rogojampi; Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi; dan Desa Rejoagung, Kecamatan Srono.
Kontributor: M Sholeh Kurniawan
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
5
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua