Songsong Seabad NU, Berangkat dari Pesantren dan Masjid
Ahad, 17 Maret 2013 | 05:35 WIB
Sumedang, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi mengatakan, gerakan menyongsong seabad NU, yakni 2026, bertolak dari dua kaki, yaitu pesantren dan masjid.
<>
Pesantren adalah mata air, pusat hikmah dan keilmuan. Sementara masjid adalah ladang-ladang tempat untuk diisi mata air tersebut.
“Selama ini harus diakui, NU kurang memperhatikan masjid sehingga banyak diambil alih kelompok-kelompok lain,” katanya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dalam rangka konsolidasi dan koordinasi para imam, khotib, dan ta’mir masjid LTM NU Kabupaten Sumedang, di Pondok Pesantren Hikmatussalafiyah, Sabtu (16/3).
Kiai Masdar kemudian menekankan pentingnya masjid dengan menukil data masjid dalam catatan Kemenag RI. Masjid di Indonesiaa ada sekitar 1.200.000.
Ia berpendapat, dari masjid sebanyak itu umumnya milik Nahdliyin. Bertolak dari masjid-masjid itu, NU akan jaya asalkan dikelola menjadi pusat pemberdayaan umat. Dalam waktu 13 tahun, NU harus bergerak cepat mewujudkannya.
Rapimda bertema “Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat” tersebut difasilitasi PP LTMNU dan PT Sinde Budi Sentosa.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua