Jombang, NU Online
Setelah melewati proses yang cukup panjang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (STIES) Babussalam, Kalibening, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur resmi berdiri di bawah Yayasan Babussalam. Segala persiapan untuk memenuhi kebutuhan standar perguruan tinggi bertahap dipenuhi.
Ketua Yayasan Babussalam Kalibening, H Nur Slamet mengungkapkan, cita-cita mendirikan kampus memang lumayan lama. Terbilang sejak tahun 2008 hingga 2019 ini baru resmi berdiri.
"Demi mencukupi kebutuhan masyarakat, Babussalam tidak hanya memberikan ilmu agama tapi juga ilmu umum," ungkapnya saat kegiatan Workshop Pengelolaan Manajemen Perguruan Tinggi oleh Kopertais wilayah IV Surabaya di Pondok Pesantren Babussalam, Sabtu (14/9).
Dibangunnya perguruan tinggi itu atas dasar kebutuhan masyarakat sekitar akan ilmu pengetahuan. Hal ini membuat Babussalam yang sebelumnya hanya menyediakan beberapa lembaga pendidikan formal hingga tingkat Madrasah Aliyah (MA), perlahan harus terus berbenah memperluas sarana pendidikan yang lebih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
Menurut pandangannya, yang perlu diperhatikan terutama bagi sekolah tinggi yang baru saja berdiri adalah membuat manajemen sebaik mungkin. Sedangkan STIES Babussalam diakuinya sedang menuju pada pengelolaan manajemen yang profesional, sehingga nanti mampu mendidik mahasiswa yang andal dalam bidangnya melalui prodi yang tersedia.
Tercatat untuk tahun ini sudah ada 40 mahasiswa yang telah mendaftar. "Meski gedung STIES masih berupa pondasi, tapi ditargetkan tujuh bulan ke depan untuk lantai satu sudah jadi," imbuhnya.
Bahkan rencana peresmiannya nanti akan dilakukan Wakil Presiden RI terpilih, KH Ma'ruf Amin. Petinggi Nahdlatul Ulama (NU) ini adalah salah seorang guru di lingkungan Pesantren Babussalam, Kalibening.
Lebih lanjut ia berharap, dengan dibukanya STIES diharapkan outputnya mampu bersaing dengan dunia luar. Pasalnya, zaman yang serba canggih dan teknologi yang berkembang pesat menuntut mahasiswa untuk semakin bisa menaklukkannya.
Di samping itu, jebolan sekolah tinggi yang berada di pesantren ini harus tetap berpegang pada pribadi santri yang berakhlak mulia. Dan untuk memupuk pribadi-pribadi yang demikian tentu tidak hanya diajarkan materi kuliah, lebih dari itu juga harus dididik dengan emplementasi akhlak.
"Kita komitmen membentuk mahasiswa atau santri yang berpendidikan, berakhlak, dan mempunyai jiwa mengabdi untuk bangsa," ucapnya.
Acara workshop dipimpin Sekretaris Kopertais Wilayah IV, H Yunus Abu Bakar. Ia memaparkan, ilmu ekonomi syariah merupakan prodi favorit setelah PAI di UINSA, baik S1 maupun S2. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah tinggi di pesantren untuk mengembangkan prodi dengan sebaik mungkin.
"Selain prodi harus dikelola dengan baik, juga kelembagaannya ditata apik, baik, dan rapi. Dengan pengelolaan yang bagus, sekolah tinggi akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu," jelasnya.
Kontributor: Syamsul Arifin
Editor: Abdul Muiz