Daerah

Tahlilan 7 Hari Wujud Cinta Nahdliyin ke Mbah Maimoen  

Selasa, 13 Agustus 2019 | 04:00 WIB

Tahlilan 7 Hari Wujud Cinta Nahdliyin ke Mbah Maimoen  

Tahlilan 7 hari Mbah Moen di PCNU Kabupaten Tegal, Jateng

Tegal, NU Online
Sebagai bentuk kecintaan nahdliyin Tegal kepada almarhum Syaikhona KH Maimoen Zubair, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal menggelar tahlil dan doa bersama 7 hari wafatnya Almarhum Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah.
 
Ritual yang diikuti jajaran PCNU, lembaga, badan otonom NU, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Tegal berlangsung Senin (12/8) malam di gedung PCNU setempat.
 
Acara tahlilan dipimpin oleh Wakil Rais PCNU Kabupaten Tegal, KH Aenurrofik dan diakhiri doa oleh Rais KH Chambali Utsman. 
 
Pelaksana Tugas Ketua PCNU Kabupaten Tegal H Ali Murtadho mengatakan, tahlilan dan doa bersama digelar untuk mengenang 7 hari Wafatnya Mustasyar PBNU almarhum KH Maimoen Zubair. 
 
"Doa bersama ini untuk menghormati ulama kharismatik sekaligus Mustasyar PBNU Mbah Maimoen, semoga kita mendapat barokahnya," ujarnya.
 
Menurut Wakil Rais PCNU Kabupaten Tegal KH Aenurrofik, Mbah Maimoen Zubair merupakan tokoh kharismatik yang juga Mustasyar PBNU. Meski dalam politik almarhum aktif di PPP, namun hal itu untuk kebaikan NU.
 
"Tahlilan dan doa bersama ini sebagai wujud senang dan kecintaan kita dengan ulama kharismatik Mbah Moen, semoga kita dikumpulkan dengan para ulama," ungkapnya.
 
Selain PCNU Kabupaten Tegal, sejumlah nahdliyin juga mengadakan peringatan 7 hari wafatnya KH Maimoen Zubair. Di antaranya PAC GP Ansor Kecamatan Suradadi menggelar tahlilan dan doa bersama di Mako Banser Rest Area Sidaharja Suradadi.
 
Sementara itu, Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda Ansor Kabunan Kecamatan Dukuhwaru dan Ranting GP Ansor Dermasandi juga menggelar tahlilan 7 hari almarhum Syaikhona Mbah KH Maimoen Zubair bersamaan dengan rutinitas jamiyah Rijalul Ansor setempat.
 
Ketua PR GP Ansor Dermasandi Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal M Naelul Rizqon, Selasa (13/8) kepada NU Online menuturkan, Mbah Moen merupakan sosok tokoh yang selalu mendengungkan watak asli bangsa Indonesia yakni nasionalisme dan religiusnya.
 
"Alhamdulillah keluarga besar GP Ansor Dermasandi semalam secara khusus mengadakan tahlilan 7 hari mengenang Mbah Moen. Beliau merupakan sosok nasionalis yang mengayomi semua masyarakat lintas agama," ungkapnya.
 
Rizqon juga menceritakan pengalaman yang sangat berharga dan langka bagi dirinya yakni saat diberikan kepercayaan untuk ikut menyiapkan dan merapikan kamar di salah satu hotel di Kabupaten Tegal untuk tempat istirahat beliau Mbah KH Maimoen Zubair saat melakukan ceramah di Kabupaten dan Kota Tegal bulan Maret lalu.
 
"Pengalaman langka dan berkesan itu ketika beliau ceramah di Kecamatan Bojong dan di Tegal timur di salah satu majelis santrinya," pungkasnya. (Nurkhasan/Muiz)