Tahun 2020 NU Care-LAZISNU Banyuwangi Kumpulkan Zakat Rp92,2 Miliar
Selasa, 12 Januari 2021 | 11:00 WIB
Salah satu kegiatan penyerahan bantuan Care- LAZISNU Banyuwangi untuk kaum duafa tahun 2020. (Foto: NU Online/Faishol)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Banyuwangi, NU Online
Tahun 2020 NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp92,2 Miliar. Angka tersebut berasal dari zakat mal Rp577,9 juta, zakat fitrah Rp8,5 Miliar, infak tidak mengikat Rp776,3 juta, dan hewan kurban Rp82,3 Miliar.
Menurut Sekretaris Pengurus Cabang (PC) LAZISNU Banyuwangi, Muhammad Faishol, jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding perolehan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp1,3 Miliar. Peningkatan tersebut salah satunya karena UPZIS (Unit Pengumpul Zakat, Infak, Sedekah) di 25 MWCNU se-Kabupaten Banyuwangi bergerak cukup masif.
“Kami bergerak semua, mulai dari cabang (PC LAZISNU) hingga MWCNU dan Ranting. Uang itu mereka kumpulkan di UPZIS masing-masing, dan mereka tasarufkan di lingkungan mereka sendiri,” ungkapnya di Banyuwangi, Selasa (12/1).
Menurut Faishol, angka Rp92,2 Miliar tersebut memang tidak semuanya berupa uang, karena khusus untuk hewan kurban sebagian besar adalah berupa sapi dan kambing, dan setelah diuangkan jumlahnya mencapai Rp82,3 Miliar.
Semua dana tersebut telah ditasarufkan untuk membantu anak yatim dan pendidikan anak kurang mampu sebesar Rp146,6 juta, bantuan kesehatan Rp28,3 juta, peningkatan ekonomi Rp841,5 juta, membantu korban bencana sebesar Rp321,9, zakat fitrah Rp8,5 Miliar, dan hewan kurban Rp82,3 Miliar. Total pengeluaran Rp Rp92,2 Miliar.
“Untuk pengeluaran zakat fitrah dan hewan kurban, tetap sesuai pemasukan. Karena kami intinya hanya distributor. Sedangkan pemasukan yang lain, bisa kami salurkan berdasarkan kebutuhan di lapangan,” terang Faishol.
Alumnus Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang asuhan KH Marzuki Mustamar itu menegaskan bahwa ghirah (semangat) masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya melalui NU Care-LAZISNU cukup tinggi, walaupun di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Hal tersebut patut disyukuri karena penerima manfaat dari NU Care LAZISNU semakin banyak, dan tersebar lebih merata di seluruh Banyuwangi. Lokasi distribusinya pun disesuaikan dengan lokasi UPZIS masing-masing.
“Jadi memang pengumpulan dana tidak harus tersentral di cabang, tapi masyarakat bisa menyalurkan zakat dan infaknya melalui UPZIS di masing-masing kecamatan, dan pendistribusiannya juga untuk masyarakat sekitarnya,” urai Faishol.
Faishol memastikan pendapatan dan pengeluaran NU Care-LAZISNU Banyuwangi dilakukan secara transparan, terutama sumber pendapatan dan sasaran pengeluaran. Dengan begitu, ia yakin kepercayaan masyarakat semakin bertambah besar untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya melalui NU Care-LAZISNU.
“Transparansi sudah menjadi tekad kami dalam mengelola sumbangan masyarakat,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua