UPZIS Care–LAZISNU Rembang Bagikan Payung dan Cangkul untuk Masyarakat
Kamis, 24 Desember 2020 | 10:00 WIB
Suasana pembagian payung dan cangkul bagi pedagang dan petani oleh UPZIS Care–LAZISNU Rembang, Kabupaten Rembang. (Foto: NU Online/Ronji)
Mochamad Ronji
Kontributor
Rembang, NU Online
Unit Pengelola Zakat Infaq Sedekah (UPZIS) Care–LAZISNU Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah bekerjasama dengan Unit Pengelola Zakat ((UPZ) PT Semen Gersik–Pabrik Rembang membagikan 39 payung dan cangkul kepada masyarakat secara gratis. Pembagian ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memberikan bantuan alat yang sesuai dengan kebutuhan pedagang dan petani dalam bekerja saat memasuki musim penghujan.
Ketua UPZ PT Semen Gersik–Pabrik Rembang, Mohammad Nurhadi, mengatakan pemberian bantuan bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sehingga melalui bantuan tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat kepada penerima zakat.
“Saat ini sedang UPZ PT Semen Gersik - Pabrik Rembang bekerjasama dengan UPZIS NU Care-NU Care–LAZISNU Kabupaten Rembang yang mempunyai program pemberdayaan yaitu pemberian alat bantu cangkul dan payung untuk pedagang kaki lima. Semoga apa yang telah kami berikan benar–benar bermanfaat barokah dari muzakinya, barokah kepada mustahiknya, serta barokah kepada pengurusnya,” kata Nurhadi kepada NU Online, Rabu (23/12) sore.
Sementara, Ketua UPZIS NU Care-LAZISNU Kabupaten Rembang, M Naf’an Fuadi menjelaskan untuk penerima bantuan payung dan cangkul dibagi rata pada sembilan kecamatan wilayah administratif PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Rembang. Penyerapan penerima zakat diserahkan kepada jejaring UPZIS NU Care- LAZISNU di masing-masing Kecamatan. Merekalah yang paling mengetahui kondisi riil wilayah masing-masing.
“Penerima payung untuk jualan di sembilan kecamatan masing-masing dibagikan dua orang. Untuk cangkul masing-masing dibagikan untuk dua orang, khusus untuk Kecamatan Pamotan karena daftar di awal tiga totalnya menjadi 19. Jadi, total payung dan cangkul 39 buah,” kata M Naf’an Fuadi saat dikonfirmasi di kediamannya Desa Sawahan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
Gus Naf’an, sapaan akrabnya, menjelaskan dipilihnya cangkul dikarenakan musim penghujan menandakan memasuki musim tanam. Payung untuk pedagang sasarannya untuk mereka yang ekonominya lemah dan umumnya tidak mempunyai kios serta kesulitan berdagang saat musim penghujan. Bantuan ini diharapkan dapat tepat guna.
“Penerima untuk petani dan pedagang khsususnya yang masuk asnaf delapan. Sekarang ini di saat ekonomi sangat sulit, kita titik beratkan kebijakan strategisnya mulai dari ekonomi,” jelasnya.
Hal tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi serta mengetuk hati orang yang memiliki harta berlebih agar bisa berbagi kepada saudaranya yang kekurangan. Meski tidak harus menghabiskan biaya yang banyak, tetapi substansiya bisa bermanfaat untuk sesama manusia. Harapan besar ini berlaku juga bagi UPZIS NU Care- LAZISNU di semua kecamatan wilayah PCNU Kabupaten Rembang agar dapat membuat program kreatif yang menitik beratkan pada pemberdayaan ekonomi.
“Hal ini masuk pilar ekonomi, kita punya empat pilar, yaitu satu pilar ekonomi, dua pilar kesehatan, tiga pilar pendidikan, dan empat pilar kebencanaan. Semoga bisa bermanfaat apa yang telah dibagikan meskipun tidak mewah,” tuturnya.
Mengingat untuk menghindari kerumunan karena pandemi Covid-19 di Rembang belum berakhir, penyerahan dilakukan secara simbolis melalui perwakilan pengurus UPZIS NU Care-LAZISNU.
“Kita sengaja membatasi undangan perwakilan melalui undangan WhatsApp demi menghindari kerumunan. Pastinya pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memakai protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
salah satu perwakilan Sekretaris UPZIS NU Care– LAZISNU Sedan, Muhammad Nur Hakim mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan untuk pedagang es tebu dan padagang buah di Kecamatan sedan. Menurutnya, bantuan tersebut sangat berarti bagi mereka untuk menyambung hidup.
“Karena saya melihat bahwa mereka itu adalah mustahik dengan kategori miskin yang punya pekerjaan, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Harapannya setelah kegiatan ini ada keberlanjutan, artinya bahwa memang masih banyak mustahik yang ada di wilayah Kecamatan-kecamatan di bawah naungan PCNU kabupaten Rembang,” pungkasnya.
Kontributor: Mochamad Ronji
Editor: Aryudi A Razaq
Terpopuler
1
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
2
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
3
Khutbah Jumat: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama
4
Puluhan Alumni Ma’had Aly Lolos Seleksi CPNS 2024
5
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
Terkini
Lihat Semua