UPZISNU Care-LAZISNU MWCNU di Jember Bantu Korban Kebakaran dan Tanah Longsor
Senin, 24 Agustus 2020 | 00:00 WIB
Penyerahan bantuan untuk korban kebakaran oleh UPZIS NU Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru, Jember didampingi Kades setempat (Marsuto) dan pengurus Ranting NU Jamintoro, Sumberbaru, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Unit Pengelola Zakat Infaq Sedekah (UPZIS) Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur terus bergerak untuk melakukan aksi sosial di tengah terjangan Corona. Yang terbaru adalah menyerahkan bantuan uang dan sembako kepada Misnaji di Dusun Sagaran, Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (22/8). Sebelumnya, rumah Misnaji ludes dilalap si jago merah.
Di hari yang sama, UPZIS Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru juga memberikan bantuan serupa kepada Pak Sula di Dusun Krajan, Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru, Jember. Bagian belakang rumah Pak Sula rusak karena dihantam tanah longsor. Beruntung sapinya selamat.
“Syukur alhamdulillah setelah beberapa hari kami mengumpulkan bantuan baik dari pengurus maupun masyarakat, akhirnya bisa diserahkan kepada dua keluarga yang kena musibah itu,” ujar Ketua LAZISNU MWCNU Sumberbaru, Kabupaten Jember, H Syaichul Hasan Basri.
Menurutnya, bantuan tersebut masih sangat jauh dari kebutuhan untuk membangun kembali rumah yang tinggal puing-puingnya itu. Namun paling tidak, sudah ada ‘modal’ bagi korban untuk menjalani hidup setelah kebakaran. Selain itu, dengan bantuan tersebut, korban merasa tidak sendiri tapi masih ada pihak lain yang peduli terhadap korban.
“Yang juga penting, kami ingin memberi pesan kepada korban kebakaran dan tanah longsor bahwa mereka tidak sendiri,” lanjutnya.
H Hasan menegaskan, upaya untuk membantu korban tidak hanya sampai di situ. Pihaknya akan terus membuka kotak donasi bagi korban melalui UPZISNU Care-LAZISNU MWCNU Sumberbaru. Sebab korban kebakaran benar-benar membutuhkan uluran tangan untuk bangkit.
“Silahkan bagi yang mau beramal. Bisa diserahkan kepada kami, atau langsung kepada korban. Atau kami jemput saja,” ucapnya.
H Hasan menegaskan, paradigma NU ke depan adalah selalu peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat, lebih-lebih dalam keadaan ‘darurat’. Sebab, kepedulian itulah yang menandakan bahwa NU ada, dan manfaatnya dirasakan masyarakat.
“Jangan sampai kita hanya diam saat masyarakat didera musibah,” terangnya.
Ia menambahkan, peduli pada masyarakat merupakan dakwah bilhal yang cukup efektif, dan itu harus terus dilakukan agar keberadaan NU punya makna. Sehingga terjalin hubungan emosional yang tinggi antara NU dan masyarakat.
“Kalau sudah begitu, maka saya kira sulit mereka tergoda oleh kelompok lain yang membawa misi merusak. Jadi sebelum mereka diopeni kelompok lain, mendingan kita yang ngopeni dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Misnaji mengucapkan terima kasihnya atas bantuan dari NU. Katanya, bantuan tersebut sangat berharga bagi diri dan keluarganya yang lagi berduka ditimpa musibah. “Terima kasih atas kepedulian dan bantuannya,” pungkas Misnaji.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua