Semarang, NU Online
Kedua kader Ansor Papua Barat Hamzah Edoba dan Ekan Tofir yang pekan lalu mengikuti Pendidikan Platihan Dasar (Diklatsar) Banser Rembang, Selasa (16/7) malam bersama caretaker Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Papua Barat bersilaturahmi ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.
Wakil sekretaris Caretaker PW GP Ansor Papua Barat Rif'an Efendy mengatakan kepengurusan caretaker mengemban amanat PP GP Ansor untuk menyelenggarakan konferensi wilayah pertama GP Ansor Papua Barat, 22-25 Agustus mendatang di Gedung LPTQ Sorong.
"Selama satu bulan ini kami bersilaturahmi sowan kepada para kiai dan pengurus NU bersama badan otonom dan lembaganya di Jawa untuk mohon doa restu agar NU bisa tumbuh subur di bumi Papua," ujar Rif'an.
Dijelaskan, dirinya hadir ke PWNU Jateng ditemani dua aktivis Barisan Ansor Serba Guna (Banser), Hamzah Edoba dan Ekan Tofir yang pekan lalu selesai menikuti Diklatsar Baser di Rembang, Jateng. "Banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat selama melakukan kegiatan ini.
Apalagi dirinya bersama Banser yang menyertainya beberapa kali diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang sedang dilaksanakan, baik kegiatan ngaji di pondok maupun kegiatan organisasi NU," bebernya.
Menurutnya, saat sowan ke Indramayu Jabar diikutkan menjadi peserta PKL Ansor dan saat ke PWNU Jateng langsung diikutsertakan mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di Semarang akhir pekan ini.
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh saat menerima kunjungan Ansor Papua Barat di Cafe Tali Jagat yang berada di teras tengah sekretariat PWNU Jateng Jl Dr Cipto Semarang mengatakan sangat berbahagia.
"Ini sejarah penting, untuk pertama kali di Papua Barat akan diselenggarakan Konferwil Ansor, semoga NU di bumi Papua dapat tumbuh pesat jamaah maupun jamiyah serta badan otonomnya, terutama Ansor yang ke depan akan memegang pimpinan NU di sana," tukasnya.
Ikut mendampingi Rais PWNU Jateng dalam silaturahmi itu Sekretaris PW NU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim dan Ketua Lembaga Kesehatan NU Jateng H Muhammad Munif serta sejumlah aktifis muda NU yang baru saja mengikuti kajian kitab Al-Luma karangan Imam Hasan Al-Asy'ari yang dibedah KH Hudallah Ridwan Naim (Syamsul/Muiz)